Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gak Nyangka! Ratusan Bulan Kecil Mengorbit Asteroid
Advertisement . Scroll to see content

Fakta Asteroid Phaethon: Putarannya Semakin Cepat

Senin, 17 Oktober 2022 - 20:05:00 WIB
Fakta Asteroid Phaethon: Putarannya Semakin Cepat
Fakta Asteroid Phaethon (Foto: NASA)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) bermaksud untuk meluncurkan misi DESTINY+ ke asteroid dekat Bumi Phaethon pada 2024. Tujuan untuk terbang melewati batu luar angkasa pada 2028.

Para peneliti baru-baru ini membuat satu penemuan yang sangat penting soal Phaethon yakni putarannya semakin cepat. Periode rotasi asteroid berkurang 4 milidetik per tahun. 

Bahkan perubahan kecil seperti ini dapat memengaruhi pengamatan DESTINY+. Mengetahui tingkat putaran spesifik memungkinkan tim untuk lebih akurat memprediksi orientasi asteroid selama terbang lintas pesawat luar angkasa. 

Pada gilirannya, memungkinkan tim untuk lebih spesifik dengan pengamatan mereka. Jarang sekali putaran asteroid berubah. Phaethon hanyalah asteroid ke-11 yang diketahui menunjukkan perubahan dalam periode rotasinya, dan yang terbesar dari batuan luar angkasa itu, dengan diameter rata-rata 3,4 mil. 

Menggunakan data dan pengamatan dari 1989 hingga 2021, Sean Marshall seorang ilmuwan planet di Observatorium Arecibo di Puerto Rico, menciptakan model untuk menentukan bentuk Phaethon dalam persiapan untuk misi DESTINY+.

Marshall menentukan model yang paling sesuai dengan data mencakup percepatan rotasi konstan — dengan kata lain, penurunan reguler periode rotasi Phaethon sebesar 4 milidetik per tahun.

"Ini adalah kabar baik bagi tim DESTINY+, karena perubahan yang stabil berarti orientasi Phaethon pada saat terbang lintas pesawat dapat diprediksi secara akurat, sehingga mereka akan tahu daerah mana yang akan diterangi matahari," kata Marshall sebagaimana dikutip dari Space.com. 

Para ilmuwan masih mempelajari tentang Phaethon, dan misi DESTINY+ pasti akan mengungkap lebih banyak lagi. Tapi diketahui meskipun Phaethon cukup besar dan cukup dekat ke Bumi untuk diberi label asteroid yang berpotensi berbahaya, para ilmuwan telah menentukan itu tidak menimbulkan ancaman langsung ke planet.

Para peneliti mempresentasikan temuan tersebut pada pertemuan tahunan ke-54 Divisi Ilmu Planet Masyarakat Astronomi Amerika di London, Ontario, awal bulan ini.

Editor: Dini Listiyani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut