Suhu di Kutub Selatan Memanas 1,8 Derajat Celsius Selama 30 Tahun
JAKARTA, iNews.id - Kutub Selatan mempunyai banyak lapisan es tebal. Namun, jumlah es di Kutub Selatan setiap tahun semakin menipis akibat pemanasan global.
Penelitian yang dipimpin profesor dari Universitas Ohio, Ryan Fogt, dan alumni kampus itu, Kyle Clem, mengungkapkan Kutub Selatan telah mengalami pemanasan global yang tidak biasa.
Pemanasan global luar biasa itu terjadi lebih dari tiga kali dalam waktu 30 tahun terakhir. Hasil penelitian mengatakan periode pemanasan ini lebih didorong oleh variabilitas iklim tropis alami. Namun, ada kemungkinan pemanasan yang terjadi akibat penambahan gas rumah kaca.
Saat ini, Clem belajar tentang ilmu iklim di Universitas Victoria Vellington di Selandia Baru. Dia adalah anak didik Fogt untuk mendapatkan gelar sarjana dan master di Universitas Ohio.
“Saya memiliki hasrat untuk memahami cuaca dan daya tarik kekuatan dan ketidakpastiannya sejauh yang saya ingat,” kata Clem, dikutip dari Sciencedaily.