Pelaku Digital UMKM Wajib Tahu Cara Mencegah Penyalahgunaan Data Pribadi
Oleh karena itu, lanjut Ridwan, beberapa hal yang perlu dilakukan agar data pribadi tidak bocor adalah dengan melindungi akun menggunakan kata sandi yang kuat berupa kombinasi huruf dan angka. Cara antisipasi lainnya adalah dengan tidak mengunggah data sensitif ke media
sosial. Selain itu, saat memasang aplikasi baru pada gawai, perhatikan akses yang diminta oleh aplikasi tersebut. Jangan sampai aplikasi itu mengakses data yang sebetulnya tidak diperlukan.
Sementara itu, dosen Fakultas Komunikasi Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Yolanda Stellarosa menyarankan kewaspadaan terhadap praktik berbahaya yang bisa menerobos celah keamanan ruang digital, seperti malware. Malware adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-diam, bisa mengakses data pribadi,
atau bahkan bisa mengambil uang dari pemilik perangkat.
“Selain bahaya malware, bahaya lain yang patut diwaspadai di internet adalah praktik phising dan scam. Phising adalah upaya untuk mendapatkan informasi data pribadi seseorang dengan teknik pengelabuan, sedangkan scam adalah bentuk penipuan melalui telepon, e-mail, atau
layanan pesan singkat,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Relawan TIK Aceh Adi Khairi Rahimi mengatakan, adapun hal yang harus dilakukan apabila data pribadi terlanjur bocor. Pertama-tama adalah segera mengganti kata sandi.
Berikutnya membuat ulang kata sandi yang kuat dengan menggabungkan antara huruf dan angka. Hindari penggunaan tanggal lahir menjadi kata sandi.
"Tidak ada yang 100 % aman di ruang digital sekarang ini. Namun, keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan. Sedikit repot dan waspada akan membuat kita lebih aman beraktivitas di dunia digital,” tuturnya.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.
Editor: Vien Dimyati