Wamenparekraf Ungkap Tantangan Pariwisata Indonesia Usai Pandemi Covid-19
Menurutnya, dalam strategi jangka pendek, pemulihan pariwisata pasca Covid-19, meningkatkan spending dari wisatawan domestik ini menjadi sangat penting, dan harus direncanakan dengan matang.
Angela menjelaskan, terutama memasukkan potensi dari wisatawan outbound yang bisa didorong untuk spending di Indonesia. Di mana tercatat, wisatawan dari Indonesia ke luar negeri tahun 2018 sebesar, 9,5 juta dengan pengeluaran 1.090 dolar AS/ departure/ pax (atau total sebesar 10,355 miliar dolar AS, kurang lebih Rp150 triliun). Ini merupakan market yang bisa dicapture juga dalam strategi pengembangan wisatawan nusantara ke depannya.
Dia melanjutkan, komitmen pemerintah dalam pembangunan pariwisata sangatlah besar. Pada 14 Agustus 2020, dalam penyampaian RUU APBN 2021 dan nota keuangan, Presiden Joko Widodo menyampaikan, untuk menggenjot pemulihan sektor pariwisata, pemerintah menganggarkan pembangunan pariwisata pada 2021 mencapai Rp14,4 triliun yang difokuskan pada 5 destinasi wisata dari 10 bali baru yang dicanangkan pemerintah.
"Maka dari itu, sekali lagi, sangatlah penting bagi Kemenparekraf/Baparekraf untuk menyiapkan dasar kebijakan dan upaya-upaya strategis dalam meningkatkan ketahanan dan kemampuan sektor pariwisata serta mendorong akselerasi pengembangan sektor pariwisata nasional dan daerah pasca Covid-19," kata dia.
Selain itu, lanjut Angela, ini semua dilakukan dengan harapan dapat memberikan semangat baru bagi seluruh stakeholders pariwisata, meningkatkan jumlah wisatawan yang berkualitas, meningkatkan devisa negara dengan signifikan, menciptakan lapangan pekerjaan baru, menciptakan value chain baru, serta menciptakan pariwisata Indonesia yang lebih berkualitas dan berkelanjutan.
Editor: Vien Dimyati