Asal-Usul Soto Bangkong yang Melegenda
Selama 5 tahun, Pak Karno berjualan pakai pikulan akhirnya berjualan menetap di gang kawasan Bangkong.
"Dulu jualan sendiri. Keluar masuk kampung. Habis jualan, Bapak saya kemudian narik becak, pernah mengemis juga, jual karcis. Maklum Bapak saya ketika itu tidak bisa baca dan tulis. Hanya bermodalkan ketekunan dan keuletan," ujar Joko Bennyanto, pemilik dan pewaris rumah makan Soto Bangkong di Semarang.
Dia menerangkan, nama Soto Bangkong berasal dari bahasa Jawa. Di mana Bangkong berarti kodok. Tapi, Soto Bangkong bukanlah dibuat dari daging kodok. Soto ini disebut bangkong karena pertama kali berjualan berada di kawasan Bangkong.
Benny menceritakan saat membuka usaha di kawasan Bangkong, Pak Karno belum menyematkan nama untuk soto buatannya. Pembeli hanya mengenal soto Pak Karno.
Akhirnya ada pembeli yang menyarankan untuk memberi nama Soto Bangkong. "Pembeli ada yang bilang, bagaimana kalau dikasih nama Soto Bangkong, akhirnya Bapak ngasih nama itu. Jadi nama Soto Bangkong ini berasal dari pelanggan Bapak," kenang pria yang hobi otomotif tersebut.