Cegah Obesitas Anak, Yuk Kenalkan Kebiasaan Makan Menu Berwarna-warni sejak Dini
Pantau berat badan sejak bayi
Anak dengan obesitas dapat menimbulkan berbagai komplikasi kesehatan seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan perlemakan hati dini. Bahkan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan kegagalan hati.
Oleh karena itu, dr. Frida mengimbau orang tua memantau berat badan dan pertumbuhan anak sejak bayi menggunakan kurva pertumbuhan. Jika berat badan anak sudah melebihi standar deviasi +2 SD dari tinggi badannya, maka dia sudah mengalami kegemukan. Jika sudah mencapai +3 SD, maka anak tergolong obesitas.
Namun, menurunkan berat badan anak yang gemuk atau obesitas tidak boleh dilakukan dengan cara diet ketat dan melarang anak untuk makan beberapa jenis makanan.
“Apalagi sampai mengurangi jumlah kalori secara drastis, karena akan membuat anak craving atau kelaparan. Akhirnya, terjadi efek yoyo,” katanya.
Dr Frida menjelaskan, kembalikan pola makan anak sesuai dengan kebutuhan kalori yang normal dengan membuat jadwal makan teratur dan seimbang. Disarankan untuk menyiapkan menu yang berwarna-warni dan terdiri dari tiga kali makan besar serta dua kali selingan.
“Paling bagus adalah menu yang berwarna-warni dalam satu piring. Kalau berwarna-warni pasti sehat karena ada warna sayuran,” katanya.
Penting bagi seluruh anggota keluarga untuk memberikan contoh pola makan yang baik karena anak akan meniru apa yang dimakan oleh keluarganya.