Cegah Obesitas Anak, Yuk Kenalkan Kebiasaan Makan Menu Berwarna-warni sejak Dini
Gerakan tutup mulut
Tantangan terbesar menerapkan pola makan sehat dimulai sejak bayi mendapat MPASI di usia 6 bulan. Psikolog Irma Gustiani, M.Psi, Psikolog, PGCertPT menjelaskan di usia ini sampai 2,5 tahun, biasanya muncul gerakan tutup mulut, menolak makan, ataupun picky eating.
"Biasanya juga terjadi emotional feeding complex, di mana anak menunjukkan ketidaksukaan terhadap makanan yang diberikan ibunya atau pengasuhnya,” katanya.
Bisa juga ada masalah psikologis lain. Lantas, bagaimana solusinya? Pertama, kata Irma, pastikan memberikan makanan anak dalam porsi kecil sehingga secara psikologis, anak bisa melihat, makanan itu sebetulnya cukup buat dia. Jadi, tidak perlu terlalu banyak.
Kedua, buat tampilan makan menarik, sehingga si kecil tertarik secara visual. Misalnya, dengan plating semenarik mungkin, dan peralatan makan yang lucu.
Selanjutnya yang tidak kalah penting, ibu ataupun ayah yang mengasuh, perlu bersabar dan menjaga suasana hati selama kegiatan makan agar tidak berkonflik dengan anak.
“Kegiatan makan di usia ini adalah masa yang krusial bagi anak. Secara psikologis, anak butuh kondisi aman dan mendukung supaya bisa menikmati kegiatan makan,” kata Irma.
Irma menambahkan anak sudah bisa mulai diedukasi mengenai bahan baku makanan sejak dini. Tentu, disesuaikan dengan usia dan kemampuannya. Pada anak yang masih kecil, ibu bisa memperlihatkan bentuk dan warna sayur dan buah yang akan dikonsumsi.
Hal ini juga menjadi stimulasi yang sangat baik bagi si kecil mulai mengenal warna, bentuk, ukuran, dan tekstur. Di usia 3 tahun, edukasi bisa lebih kompleks.
“Anak sudah bisa diajak ikut serta kegiatan masak, mencuci sayur, memisahkan bahan makanan, dan aktivitas lain yang berhubungan dengan aktivitas ketrampilan motorik,” kata Irma.
Ini, kata dia, bisa dilakukan sambil mengobrol dengan si kecil mengenai menu, makanan yang dimasak, dan seperti apa rasanya. Sebisa mungkin, biasakan makan bersama.
Selama kegiatan makan, jauhkan anak dari distraksi seperti televisi, gawai, maupun hal-hal lain yang akan menghambatnya dalam proses kegiatan makan. Irma juga mengingatkan pentingnya orang tua mengetahui makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh diberikan kepada anak.
“Misalnya, makanan yang memicu alergi pada anak, atau makanan yang belum cocok diberikan ke anak. Perlu konsultasi ke dokter anak atau ahli gizi untuk mendapat informasi lengkap tentang pola hidup sehat yang tepat pada anak karena setiap anak berbeda.