HUT Jakarta, Ketahui Sejarah dan Resep Membuat Roti Buaya Khas Betawi
Sejarah roti buaya sendiri terinspirasi oleh bangsa Eropa yang saat itu mulai memasuki Indonesia khususnya Batavia. Orang Eropa memiliki tradisi memberikan seserahan berupa bunga dan cokelat kepada pasangan pengantinnya.
Seolah ingin menandingi bangsa Eropa, lantas terciptalah Roti Buaya sebagai bentuk hadiah kepada pasangan saat pelaminan. Roti dipilih karena saat itu roti merupakan salah satu makanan mahal dan ekslusif yang hanya bisa dinikmati oleh sebagian kalangan saja.
Adapun alasan wujud buaya dipilih, Menurut budayawan Betawi J.J. Rizal, karena reptil ini memiliki hubungan khusus dengan masyarakat Betawi. Jakarta yang dikelilingi dengan 13 sungai, membuat warga pada masa lalu sering berjumpa dengan buaya dalam aktivitas sehari-hari. Selain itu, buaya diyakini sebagai perwujudan siluman yang bertugas untuk menjaga sumber air bagi warga Jakarta.
Tak hanya itu saja, terdapat makna dan filosofi lain bagi masyarakat Betawi. Berbeda dengan istilah ‘Buaya Darat’ , Buaya jantan sepanjang hidupnya hanya kawin sekali dengan satu pasangan betina. Sehingga Buaya dianggap sebagai simbol kesetiaan.
Selain itu, Buaya juga dianggap merepresentasikan kegagahan serta kesabaran, terilhami dari kemampuan hewan melata tersebut yang mampu hidup di dua alam yaitu darat dan perairan, serta ketenangannya dalam menanti mangsa.