Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Viral Korban Banjir Sibolga Minta Maaf usai Jarah Minimarket, Alasannya Mengharukan
Advertisement . Scroll to see content

Jangan Sepelekan, Mi Instan hingga Gorengan Bisa Picu Obesitas

Jumat, 05 Maret 2021 - 12:58:00 WIB
Jangan Sepelekan, Mi Instan hingga Gorengan Bisa Picu Obesitas
Jangan sepelekan obesitas (Foto: NDTVFood)
Advertisement . Scroll to see content

Nurpudji menambah, sayangnya lebih dari 60% orang dewasa mengonsumsi mi instan dan camilan yang digoreng setiap minggu. Anak-anak pada umumnya juga mengonsumsi makanan sehat dalam jumlah yang lebih sedikit dari yang mereka butuhkan, dan mereka mengonsumsi lebih banyak makanan tidak sehat, yang seharusnya dihindari.

Prof. Suastika menekankan, penyakit-penyakit kronis biasanya berhubungan. Obesitas telah dikaitkan dengan hampir 200 penyakit, beberapa di antaranya dapat mengancam jiwa, seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, kanker. Data pada tahun 2016 di indonesia menunjukkan, lebih dari 5 juta orang penyandang diabetes dan 11 juta orang dengan hipertensi juga mengalami kondisi kelebihan berat badan atau obesitas.

Prof. Nurpudji menambahkan, obesitas adalah salah satu risiko terbesar untuk keparahan Covid-19. Kondisi obesitas ditambah paparan Covid-19 akan membuat seseorang berisiko 113% lebih tinggi untuk dirawat di rumah sakit, 74% lebih tinggi untuk harus menjalani perawatan ICU, dan 48% lebih tinggi terhadap risiko kematian.

Terkait dengan dampak ekonomi yang mengkhawatirkan akibat obesitas, dr. Cut Putri menyampaikan, obesitas mengurangi masa produktif sebanyak 6-10 tahun. Obesitas juga menyita 8-16% anggaran biaya kesehatan nasional. Pada 2016, dampak total (langsung dan tidak langsung) dari obesitas diperkirakan sebesar 2-4 miliar dolar AS.
 
Membahas lebih lanjut mengenai solusi komprehensif untuk menangani obesitas, Prof. Suastika mengingatkan, “Kita membutuhkan program-program dengan intervensi komunitas yang berskala besar dan melibatkan pemerintah, praktisi kesehatan, media, dan masyarakat. Fokus kita seharusnya adalah untuk menetapkan obesitas sebagai penyakit kronis yang serius dalam agenda kesehatan nasional dan meningkatkan edukasi gaya hidup sehat, termasuk di sekolah-sekolah.”

Pada kesempatan yang sama, dr. Fahad Jameel, Medical Director Novo Nordisk Indonesia mengatakan, obesitas merupakan penyakit kronis serius yang harus menjadi prioritas utama kesehatan masyarakat, mengingat hubungannya dengan banyak penyakit serius lainnya dan beban sosial ekonomi yang besar. 

"Sebagai perusahaan kesehatan global kami berkomitmen untuk menjadikan obesitas prioritas kesehatan. Changing Obesity adalah komitmen jangka panjang kami bersama dengan berbagai rekan kami, untuk meningkatkan kehidupan para penderita obesitas dengan mengubah bagaimana sektor kesehatan di dunia melihat, mencegah, dan menangani obesitas," kata dia.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut