Karya Kreatif Lokal di Labuan Bajo Akan Dijadikan Daya Tarik Baru
Oleh karena itu, Kemenparekraf/Baparekraf menginisiasi kegiatan diskusi kelompok terpumpun yang dimoderatori oleh Aloysius Baskoro Junianto akademisi dari subsektor Desain Produk, supaya pelaku industri ekonomi kreatif memeroleh informasi baru sehingga dapat menciptakan strategi terkait pengembangan dan inovasi di subsektor ekonomi kreatif di Labuan Bajo.
Direktur Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo – Flores beserta Kepala Dinas Pariwisata Manggarai Barat, Shana Fatina dan Agustinus Rinus menjelaskan, saat ini pihaknya sedang mendorong inkubasi berbagai karya kreatif seperti kuliner, fesyen, seni pertunjukan, seni musik, dan seni tari, dengan melibatkan komunitas lokal serta menceritakan profil potensi apa saja yang ada di wilayah Manggarai Barat.
"Teman-teman komunitas nanti bisa showcase dan berinteraksi dengan wisatawan. Mereka bisa menyuguhkan karya kreatif lokal yang autentik kepada wisatawan dengan konsep destinasi premium. Hal ini dilakukan agar wisatawan benar-benar bisa memeroleh pengalaman dan merasakan kemewahan yang tidak wisatawan temukan di tempat lain," kata Shana Fatina.
Sementara itu, Konsultan Ahli Kuliner, Vita Datau mengatakan, spending terbesar wisatawan yaitu untuk berbelanja makan, minuman, dan oleh-oleh. Hal ini dapat memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat lokal. Maka dari itu, atraksi kuliner di Labuan Bajo harus dikembangkan.
“Sebagai contoh, terdapat desa di Manggarai Barat yang memproduksi gula sendiri. Ini merupakan potensi yang sangat baik untuk mengembangkan atraksi kuliner. Wisatawan bisa terjun langsung dalam proses pembuatan gula tersebut. Sehingga, bisa menciptakan daya tarik wisata kuliner baru,” kata Vita Datau.