5 Makanan Khas Betawi yang Hampir Punah, Nomor 2 Dibuat dari 21 Bahan
4. Jalabia
Makanan khas Betawi yang hampir punah selanjutnya ada Jalabia. Makanan ini dibuat dari tepung ketan. Kemudian diberi gula dan digoreng. Jalabia berbentuk seperti donat yang bolong di tengahnya. Rasanya manis. Seluruh permukaannya dilumuri gula merah yang dibiarkan mengering seperti kue gemblong. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jajanan ini adalah di antaranya tepung ketan hitam, kelapa parut, garam, air dan gula merah.
5. Kue Abuk
Makanan khas Betawi yang hampir punah terakhir adalah kue abuk. Kue ini terbuat dari tepung ketan, parutan kelapa, dan gula merah. Serupa dengan ciri khas kue tradisional nusantara pada umumnya, kue abuk dikukus dalam bungkusan berbentuk kerucut dari daun pisang. Kue abuk memiliki kemiripan dengan kue putu. Rasanya manis dan gurih.
Kue ini menjadi sajian istimewa di sepertiga Ramadan, yang dalam masyarakat Betawi dikenal sebagai tradisi malam ketupat. Tradisi ini berlangsung pada malam-malam ganjil setelah 17 Ramadan, dan dilakukan secara bergilir di setiap musala pada tanggal 21, 23, 25, 27, dan 29 Ramadan. Malam-malam ganjil tersebut dikenal sebagai malam likuran. Masyarakat Betawi yang lekat dengan ajaran Islam meyakini pada malam-malam itulah saat turunnya lailatul qodar.
Pada tradisi malam ketupat ini warga menyiapkan kue abuk untuk dibawa ke masjid atau musala. Itu sebabnya tradisi malam ketupat disebut juga sedekah abuk, karena dahulu penganan yang tersedia dan populer adalah kue abuk. Kue dibuat sendiri oleh warga dan dihidangkan saat masyarakat berkumpul di musala.
Editor: Vien Dimyati