Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Peringatan untuk Gen Z! Doyan Minum Kopi dan Makan Seblak Rentan Kena Anemia
Advertisement . Scroll to see content

Pentingnya Zat Besi Penuhi Nutrisi Anak sejak Dini, Baik untuk Fisik dan Kognitif 

Selasa, 20 Desember 2022 - 00:19:00 WIB
Pentingnya Zat Besi Penuhi Nutrisi Anak sejak Dini, Baik untuk Fisik dan Kognitif 
Penuhi gizi anak untuk tumbuh kembangnya (Foto: Flickr)
Advertisement . Scroll to see content

Shiera Syabila Maulidya, Senior Brand Manager SGM Eksplor mengatakan, salah satu permasalahan gizi yang masih dialami pada anak adalah kekurangan zat besi. Tubuh memerlukan zat besi dalam jumlah yang tepat. Jika tubuh kekurangan zat besi, hal tersebut dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, jenis anemia yang paling umum terjadi.

"Permasalahan anemia atau kekurangan zat besi masih dialami sekitar 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia. Padahal zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan maksimal fisik dan perkembangan fungsi kognitif anak," ujar Shiera Syabila Maulidya melalui keterangannya belum lama ini.

Maka itu, lanjut Shiera, dalam upaya pemenuhan akses nutrisi bagi anak Indonesia, melalui SGM telah menghadirkan inovasi susu pertumbuhan satu-satunya yang mengandung Iron-C. Susu ini merupakan kombinasi unik zat besi & vitamin C, yang berguna untuk mendukung penyerapan nutrisi penting dengan maksimal, serta mengandung nutrisi penting lainnya seperti DHA, Minyak ikan tuna, Omega 3&6, Serat pangan, dan Zinc.  

"Kami berkomitmen menghadirkan dan produk bernutrisi yang terjangkau dan berkualitas bagi anak yang diformulasikan untuk dukung si Kecil tumbuh maksimal di 4 aspek agar jadi Generasi Maju, yaitu dukung Daya pikir, Pencernaan, Daya tahan tubuh, dan Pertumbuhan maksimal," katanya.

Perlu diketahui, pandemi Covid-19 telah memberikan dampak dan tantangan yang besar terhadap akses pendidikan, kesehatan, dan ketahanan ekonomi bagi 80 juta anak di Indonesia. Pada tahun 2021, Indonesia tercatat sebagai negara dengan jumlah penduduk kurang gizi tertinggi di Kawasan Asia Tenggara. 

Selain itu, dari sisi pendidikan, kejadian putus sekolah masih mewarnai proses pendidikan di Indonesia, dimana 1 dari 1.000 siswa putus sekolah di jenjang SD/Sederajat. Data-data tersebut semakin memperkuat fakta sebelumnya yang menunjukkan, 9 dari 10 anak di Indonesia masih mengalami kekurangan akses nutrisi dan pendidikan yang memadai  untuk bisa mencapai kemajuan. 

Melihat kondisi tersebut, di tahun 2022 ini, SGM Eksplor kembali menghadirkan gerakan sosial Tunjuk Tangan untuk Generasi Maju Indonesia.

Septi Peni Wulandani, Pemerhati ibu dan anak, Founder school of life  dan Ibu Profesional mengatakan, anak merupakan hal terpenting bagi orang tua sekaligus menjadi harapan masa depan bangsa. Namun, saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang menghadapi tantangan untuk mendapatkan akses kemajuan, di antaranya akses nutrisi dan pendidikan sebagai langkah awal dalam mengembangkan potensi maksimal mereka.

"Oleh karena itu, perlu ada dukungan kolektif dari masyarakat dan berbagai pihak termasuk sektor swasta untuk memberikan lebih banyak dukungan bagi anak-anak Indonesia agar dapat mendorong terciptanya cita-cita menuju Generasi Emas 2045 yang diusung pemerintah," kata Septi.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut