Setelah membekukan semua aset milik Putin dan Lavrov, pemerintah Inggris menambahkan kedua orang tersebut ke daftar oligarki Rusia yang rekening bank dan propertinya dibekukan di negara tersebut.
Inggris terlebih dahulu telah membekukan aset bank Rusia, VTB dan produsen senjata Rostec, dan melarang penerbangan maskapai penerbangan utama Rusia Aeroflot dari wilayah udaranya.
Jepang turut memberikan sanksi ekonomi terhadap Rusia dengan melarang penerbitan obligasi di negaranya. Kemudian, Jepang menjatuhkan sanksi terhadap bank sentral Rusia, di antaranya pembatasan transaksi antar kedua negara.
Selain itu, Jepang akan memberlakukan pembatasan ekspor terhadap Belarusia, dan menjatuhkan sanksi terhadap organisasi dan individu asal negara tersebut yang membantu Rusia dalam invasi ke Ukraina.
Kanada mendukung penghapusan Rusia dari sistem pembayaran SWIFT, bagian penting dari sistem perbankan global. Kanada juga membatalkan izin ekspor barang senilai ratusan juta dolar untuk berbagai bidang, di antaranya kedirgantaraan, teknologi informasi, dan pertambangan.
Selain itu, sanksi baru Kanada juga disiapkan dengan tujuan menghukum lingkaran dalam Putin dan Lavrov dan akan menargetkan hampir 60 individu dan entitas, termasuk anggota elit, pejabat keamanan, hingga bank.
Sanksi ekonomi Rusia akibat perang dengan Ukraina yang diberikan Singapura, termasuk layanan keuangan dan bank. Singapura memblokir bank-bank Rusia tertentu dan transaksi keuangan yang terhubung dengan Rusia.
Kemudian, Singapura juga membatasi ekspor ke Rusia, termasuk mengontrol barang-barang yang dapat digunakan secara langsung sebagai senjata dalam invasi ke Ukraina.