Dia menyebut, pembangunan fasilitas GMP untuk uji produksi terbatas bukanlah hal yang murah. Namun, dengan integrasinya BRIN dengan beberapa lembaga dan kementerian, maka BRIN memiliki kapasitas untuk membuat fasilitas tersebut.
"Tapi dengan proses integrasi di BRIN, kami bisa memiliki kapasitas dan kompetensi untuk membuat program dan fasilitas yang mahal ini, selain itu kami juga membuat program yang berkelanjutan untuk memanfaatkan fasilitas itu, program itu adalah program hibah uji klinis," ucap Handoko.
Handoko berharap, dengan adanya fasilitas tersebut makan direncakan pada kuartal II tahun 2022 produksi vaksin dalam negeri tapi dipercepat untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.
"Kita membutuhkan banyak vaksin termasuk untuk hewan yang sampai saat ini kita masih impor," tuturnya.