PADALARANG, iNews.id - Dana asing cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia. Hal ini menjadi mimpi buruk untuk investasi Indonesia, khususnya di pasar saham dan perbankan.
Pengamat Pasar Uang, Junito Ahmad Haryono, mengatakan tingginya dana asing keluar (capital outflow) dari Indonesia disebabkan kebijakan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan yang masih tinggi.
Hal itu, lanjutnya, membuat pelaku pasar di Indonesia harus mengolah sedemikian rupa agar suku bunga tidak kelihatan mahal, karena di korporasi masih menikmati suku bunga yang dibawah BI7DRR.
"Kalo dibilang gini, kita mau ikut balapan tapi suku bunga kita berat, kecuali kalau BI menurunkan tingkat suku bunga sampai mendekati angka 3 persen atau 4 persen," kata Junito yang kerap disapa Tomi dalam Media Gathering Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas), Padalarang, Kamis (23/11/2023).
Secara domain, BI melihat tekanan capital outflow dari Indonesia cukup besar, sehingga soft payment dan current account-nya mengalami defisit.