Khanchand dan keluarganya pindah ke Indonesia pada tahun 1948 sebagai pengungsi dari Sindh, tepatnya setelah peristiwa Pemisahan India, yang menjadi cikal bakal berdirinya negara India dan Pakistan.
Selama beberapa dekade, Khanchand dan saudara-saudaranya mempertahankan bisnis ritel dengan menjual produk tekstil di Malang, Jawa Timur. Seiring berkembangnya bisnis, pada tahun 1957, Khanchand menyerahkan bisnis kepada putra satu-satunya, Mohan Vaswani, dengan misi untuk membawa nama Tolaram mendunia.
Pada 1970-an, perusahaan mengarahkan pandangannya ke luar negeri. Hal itu ditandai dengan pemindahan kantor pusatnya di Singapura pada tahun 1975, yang pada akhirnya memulai perjalanan internasional Tolaram. Berpijak dari negeri Singa, Tolaram menemukan pasar baru yang datang dari Asia, Amerika Serikat, Afrika, hingga Eropa Timur.
Di Afrika, Tolaram mampu mengembangkan aneka sektor industri dan infrastruktur di tengah pergolakan ekonomi dan politik sejumlah negara. Sementara di luar Afrika, Tolaram terus berkembang secara global, dan berhasil mengakuisisi pabrik kertas di kota Kehra, Estonia.
2. Bisnis Home Care hingga Infrastruktur
Secara umum, Tolaram memiliki tiga bisnis utama yakni consumer goods, teknologi finansial (fintech), dan infrastruktur-industri. Dari segi barang konsumer, Tolaram memiliki sejumlah merek dan kerja sama bisnis dengan berbagai perusahaan multinasional untuk membuat produk home care, snacks, cereal, susu, hingga karpet.
Dari sekian banyak perusahaan, salah satu yang mencuri perhatian adalah Dufil Prima Foods, sebuah joint venture (JV) dengan Indofood dan Kellog's yang memproduksi dan mendistribusikan produk-produk konsumsi di Nigeria, seperti Indomie, Mimee, dan Minimie instant, dan lainnya.