Penasihat FTX juga meninjau pembayaran pembelian kembali saham senilai 2,1 miliar dolar AS dari FTX ke bursa kripto Binance pada kuartal III 2021. Binance merupakan investor luar pertama di FTX, tetapi Bankman-Fried membeli saham Binance di perusahaannya pada 2021.
Dalam sebuah penampilan di CNBC International pada Desember 2022, CEO Binance Changpeng Zhao ditanya tentang potensi clawback senilai 2,1 miliar dolar AS sebagai bagian dari proses kebangkrutan FTX.
"Saya pikir kami akan menyerahkannya kepada pengacara. Menurut saya, tim hukum kami sangat mampu menanganinya," kata Zhao, ketika ditanya apakah dia siap untuk mengembalikan uang itu, seperti dikutip dari CNBC International, Rabu (18/1/2023).
Presentasi 20 halaman dari pengacara dan penasihat FTX memberikan perincian aset FTX dan di mana mereka mencari pemulihan potensial yang dapat dikembalikan ke debitor. Itu termasuk properti bernilai ratusan juta dolar AS di Bahama, tempat Bankman-Fried tinggal dan menjalankan perusahaan.
"Kami membuat kemajuan penting dalam upaya kami untuk memaksimalkan pemulihan, dan tim kami telah melakukan upaya investigasi yang sangat besar untuk mengungkap informasi awal ini," ujar John Ray, yang bertindak sebagai CEO di FTX selama restrukturisasi.
Meskipun memisahkan likuid dari token tidak likuid, presentasi tersebut menyertakan token yang diterbitkan sendiri oleh FTX senilai 529 juta dolar AS, FTT, di bawah aset likuid bursa. FTT telah kehilangan lebih dari 90 persen nilainya sejak awal November 2022.