JAKARTA, iNews.id - Operator proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mempercepat konstruksi dan persiapan operation maintenance Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung, termasuk menyiapkan sistem persinyalan yang menjadi salah satu kunci safety operation.
Manager Technical Design PT KCIC Indra Yulianto mengatakan, untuk persinyalan Kereta Api Cepat akan menggunakan Teknologi GSM-R sebagai teknologi transmisi data (train control data) mengadopsi teknologi yang dipakai di China Railway. Saat ini, China Railway menggunakan sistem persinyalan CTCS-2 dan CTCS-3/GSM-R untuk mendukung pengoperasian jalur Kereta Api Cepat sepanjang 37.900 kilometer (km).
CTCS-2 digunakan untuk mendukung pengoperasian Kereta Api Cepat dengan kecepatan maksimum 300 km/jam dan CTCS-3/GSM-R dengan kecepatan maksimum 350 km/jam. Teknologi tersebut dipilih karena GSM-R sudah terbukti dari sisi keselamatan dan dioperasikan banyak operator Kereta Api Cepat di dunia, seperti di Eropa, China, Arab Saudi, dan Maroko.
Selain itu, teknologi ini juga termasuk teknologi yang stabil dan terstandardisasi oleh International Union of Railways (UIC) atau Uni Kereta Api Internasional. Artinya, teknologi CTCS-3/GSM-R masih akan diandalkan sebagian besar operator Kereta Api Cepat di dunia dalam masa sekarang dan yang akan datang.
"Teknologi GSM-R ini yang paling mapan dan sudah terbukti dari berbagai sisi untuk digunakan pada Kereta Api Cepat, terutama dari sisi keamanan. Teknologi ini stabil, dari sisi proteksi terhadap interferensi frekuensi," kata Indra dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Jumat (24/9/2021).