JAKARTA, iNews.id - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menargetkan setoran dividen perusahaan pelat merah pada tahun 2024 mencapai Rp85 triliun. Menteri BUMN Erick Thohir menyebut pihaknya berupaya agar setoran dividen tidak menjadi benalu bagi BUMN, justru kontribusi itu menjadi sejarah emas.
Menurutnya, jika target tersebut tercapai akan menjadikan setoran dividen tertinggi sepanjang perjalanan Kementerian BUMN.
“Target dividen tahun depan (2024) Rp85 triliun, jadi memang itu tercapai sejarah lagi. Tahun ini (2023) Rp80 triliun, tahun depan Rp85 triliun, itu kan sejarah, dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick.
Kementerian BUMN juga memasang target revenue atau pendapatan BUMN di 2024 mencapai Rp3.000 triliun. Sedangkan net income atau pendapatan bersih di angka Rp250 triliun.
Erick menyebut, meski terdapat tantangan, lantaran makro ekonomi global masih tertekan, pihaknya optimis net income dan revenue Perseroan bisa direalisasikan
“Kalau kita lihat beberapa negara sendiri masih mengalami, tentu inflasi tinggi dan supply chain yang terganggu. Tapi kami tetap di Kementerian BUMN paling tidak berusaha menyamakan dividen yang kita berikan di tahun 2023, sebenarnya walaupun cukup berat," tuturnya.
Sementara, Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) BUMN tahun 2024 dipatok di level Rp600 triliun. Erick menyebut, bila nominal dari target revenue, net income, hingga EBITDA bisa diperoleh, maka dividen yang akan dikontribusikan BUMN kepada negara pada 2024 lebih dari dividen tahun ini.
"Nah, jadi angkanya kalau ini tercapai, angka Rp81,5 triliun (dividen) untuk tahun 2023 (tahun buku) yang diberikan 2023 ini InsyaAllah bisa tercapai, asal angka besar ini tercapai," kata Erick.