Menurut data Bea Cukai China, total transaksi perdagangan antara Rusia-China melonjak 35,9 persen pada tahun lalu sebesar 146,9 miliar dolar AS, dengan Rusia sebagai sumber utama komoditas minyak, gas, batu bara, dan pertanian, yang mengalami surplus perdagangan dengan China.
Sementara perdagangan timbal balik Rusia-China pada Januari-Februari 2022 naik hingga 38,5 persen menjadi 26,43 miliar dolar AS. Ekspor Rusia ke China melonjak 35,8 persen menjadi 13,8 miliar dolar AS, sedangkan ekspor China ke Rusia naik 41,2 persen menjadi 12,6 miliar dolar AS.
Perdagangan bilateral antara kedua negara bekermbang sejak sanksi dijatuhkan pada 2014 setelah Rusia mencaplok Krimea. Perdagangan bilateral Rusia-China telah berkembang lebih dari 50 persen dan China telah menjadi negara tujuan ekspor terbesar Rusia.
Bahkan kedua negara berencana meningkatkan total perdagangan menjadi 250 miliar dolar AS pada 2024. Dan ketika sanksi terhadap Rusia meningkat, China dapat mengimbangi beberapa penderitaan tetangganya dengan membeli lebih banyak, tetapi juga akan berhati-hati untuk melanggar potensi sanksi.
Berikut ini bidang utama kerja sama bilateral antara China dan Rusia:
Ekspor minyak dan gas Rusia ke China terus meningkat. Rusia adalah pemasok minyak terbesar kedua ke China setelah Arab Saudi, dengan volume rata-rata 1,59 juta barel per hari (bph) pada tahun lalu atau 15,5 persen dari impor China.
Rusia juga merupakan pemasok gas nomor 3 ke China, dengan mengekspor 16,5 miliar meter kubik (bcm) bahan bakar ke China pada tahun lalu, memenuhi sekitar 5 persen dari permintaan China.
Pasokan melalui pipa Power of Siberia, yang tidak terhubung ke jaringan pipa gas Rusia arah barat, dimulai pada akhir 2019 dan akan meningkat menjadi 38 bcm per tahun pada 2025, naik dari 10,5 bcm pada 2021, di bawah 30 tahun kontrak senilai lebih dari 400 miliar dolar AS.
Bulan lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan kesepakatan minyak dan gas baru Rusia dengan China senilai sekitar 117,5 miliar dolar AS.
Rusia juga merupakan pemasok batu bara nomor 2 ke China pada 2021.
Perdagangan makanan Rusia dengan China kecil tetapi berkembang. Pada 2019, China mengizinkan impor kedelai dari seluruh wilayah Rusia, dan kedua negara menandatangani kesepakatan untuk meningkatkan kerja sama dalam rantai pasokan kedelai, yang membuat lebih banyak perusahaan China menanam kacang di Rusia.
Ekspor kedelai ke China mencapai 543.058 ton tahun lalu dan diperkirakan akan mencapai 3,7 juta ton pada 2024.
Pada 2021, China menyetujui impor daging sapi dari Rusia, sementara China juga baru saja mengizinkan impor gandum dari seluruh wilayah Rusia. Ekspor makanan lain dari Rusia ke China termasuk ikan, minyak bunga matahari, minyak lobak, unggas, tepung terigu, dan coklat. China juga merupakan pembeli besar kayu dari Rusia Timur Jauh, dengan impor kayu dan produk terkait senilai 4,1 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Selain itu, China menjual produk mekanik, mesin dan peralatan transportasi, ponsel, mobil, dan produk konsumen ke Rusia. Ekspor China ke Rusia mencapai 67,6 miliar dolar AS pada tahun lalu atau naik 34 persen dibanding tahun sebelumnya.