Kementerian ESDM sendiri akan memfasilitasi masyarakat yang ingin mengubah mesin kendaraan motor konvensional mereka menjadi motor listrik. Apalagi Badan Penelitian dan Balitbang Kementerian ESDM saat ini sudah memiliki blueprint soal konversi motor berbahan bakar fosil menjadi motor listrik.
"Kalau tertarik bisa saya fasilitasi bagaimana mengonversi motor fosil ke listrik, kebetulan di Balitbang (ESDM) punya blueprint," ucap Dadan.
Untuk membangun ekosistem konversi motor listrik, terdapat dua hal yang menjadi sorotan pemerintah. "Kita ingin membangun bengkel dan industri kompenen. Dua yang menurut saya bisa menjadi salah satu startup energi," kata Dadan.
Bila program ini dijalankan dengan baik akan menekan emisi dan biaya energi. "Saya sudah hitung kira-kira biaya energinya itu hanya sepersepuluh dari biaya sekarang. Misalnya kita mengeluarkan uang untuk beli BBM Rp10.000, nanti bisa Rp1.000 saja," katanya.
Dadan menyebut, masyarakat bisa merogoh kocek Rp10 juta per unit untuk mengonversi menjadi motor listrik. "Biaya yang dibutuhkan untuk sepeda motor sekitar Rp10 juta. Kenapa malah Rp10 juta? Karena harga motor yang speknya Rp20 jutaan, bukan sepeda listrik seperti yang dipakai di komplek," tuturnya.