MOROWALI, iNews.id - Kehadiran kawasan industri Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) menjadi awal hilirisasi nikel dalam skala besar di tanah air dimulai. Tak hanya memberikan dampak bagi negara secara umum, pembangunan kawasan industri IMIP juga menjadi salah satu penyebab tumbuhnya perekonomian di Sulawesi Tengah, terutama Morowali dan khususnya Kecamatan Bahodopi.
Dengan luas lahan hampir mencapai 3.000 hektare, mengalir investasi besar dengan nilai ratusan triliun rupiah. Akselerasi kawasan industri IMIP merupakan bentuk pemerataan industri di tanah air.
Kawasan industri IMIP juga menjadi tonggak pemerintah dalam mewujudkan program hilirisasi. Hilirisasi bertujuan meningkatkan nilai tambah bahan baku mineral di dalam negeri.
Kawasan ini ditunjang infrastruktur yang lengkap dan modern, termasuk di dalamnya pelabuhan, bandara khusus, dan rantai produksi yang dapat mengurangi biaya produksi bagi investasi.
Salah satu efek dari semua itu adalah kontribusi pajak dan royalti yang disetor ke negara dengan nilai yang cukup besar. Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 2015 silam, kawasan ini terus menyumbang pajak dan royalti ke negara yang setiap tahunnya meningkat. Tahun 2015 pajak dan royalti yang disetor ke negara sebesar Rp306,8 miliar dengan nilai investasi 3,3 miliar dolar AS.
Tak butuh waktu lama, hanya dalam delapan tahun, nilai pajak dan royalti yang disetor oleh IMIP ke negara bisa naik drastis, bahkan angkanya di atas Rp15 triliun dengan nilai investasi 30,1 miliar dolar AS.
Besaran pajak royalti yang terus meningkat itu, dapat menjadi penolong Current Account Deficit (CAD) di Tanah Air, yakni kondisi keuangan negara dengan angka pertumbuhan impor yang lebih tinggi daripada angka pertumbuhan ekspor. CAD atau transaksi defisit berjalan tidak bisa dibiarkan terlalu tinggi karena nantinya rupiah bisa tertekan karena kebutuhan dolar AS menjadi tinggi.
Lantas, bagaimana dengan dampak lain yang ditimbulkan dari hilirisasi nikel yang diakibatkan oleh kawasan industri IMIP? Untuk serapan tenaga kerja, kawasan ini telah menyerap tenaga kerja dengan jumlah telah mencapai 90.000 orang. Ini tentu saja akan memengaruhi pendapat negara dalam bentuk pajak yang lain. Misalnya saja, pajak penghasilan atau PPh 21 dan hal lain yang ditimbulkannya.
Dampak lain yang ditimbulkan adalah naiknya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan pajak daerah dari sebuah daerah tempat industri itu berada. Data yang diperoleh dari Badan Pendapatan Daerah Morowali, Oktober 2023, sejak kawasan industri IMIP beroperasi, PAD Morowali juga terus mengalami peningkatan. Bahkan terkadang selalu melebihi dari target yang telah ditentukan.
Misalnya saja, di tahun 2018, target pendapatan Morowali berada di angka Rp1,296 triliun dan realisasinya sebesar Rp1,094 triliun. Sementara target PAD Rp350,222 miliar dan realisasinya Rp181,232 miliar. Pajak daerah targetnya Rp95,775 miliar dan realisasinya Rp45,496 miliar. Selain itu, retribusi daerah ditargetkan Rp80,241 miliar dan realisasinya Rp74,914 miliar.
Berselang lima tahun kemudian, pada tahun 2022, PAD Morowali naik di angka yang cukup tinggi. Pada tahun itu, target pendapatan Morowali Rp1,405 triliun dan realisasinya sebesar Rp1,617 triliun. Target PAD Rp412,340 miliar dan realisasinya Rp365,423 miliar. Pajak daerah targetnya Rp155,022 miliar dan realisasinya Rp193,914 miliar. Retribusi daerah ditargetkan Rp197,207 miliar dan realisasinya Rp90,515 miliar.