JAKARTA, iNews.id - Bursa Wall Street dikonfirmasi dalam kondisi bearish seiring penurunan tajam indeks S&P 500 (SPX) pada penutupan perdagangan Senin (13/6/2022) waktu setempat.
S&P 500 turun lebih dari 20 persen di bawah rekor penutupan tertinggi di 3 Januari 2022, seiring aksi jual yang dilakukan investor menjelang pertemuan Bank Sentral AS atau The Federal Reserve (The Fed).
Mengutip Reuters, penutupan S&P 500 lebih dari 20 persen di bawah rekor tertinggi menegaskan bahwa pasar dalam kondisi bearish. Ini adalah pertama kalinya sejak penurunan Wall Street pada 2020 yang disebabkan pandemi Covid-19.
Bursa Wall Street telah bergejolak sejak awal tahun ini, akibat dampak invasi Rusia ke Ukraina pada akhir Februari. Tetapi meningkatnya kekhawatiran tentang inflasi dan pengetatan kebijakan moneter The Fed, karena upaya untuk memadamkannya telah memicu banyak aksi jual baru-baru ini.
Indeks saham utama AS sebelumnya pada hari Jumat lalu mencatat persentase penurunan mingguan terbesar sejak Januari dan berakhir turun tajam setelah sebuah laporan menunjukkan kenaikan harga konsumen AS yang lebih curam dari perkiraan pada bulan Mei.