Meski nilai rupiah mulai bangkit dan dihargai Rp8.000 per dolar AS pada akhir 1998, hal ini tak banyak memberi pengaruh karena perekonomian masyarakat sudah terpuruk.
2. Utang Luar Negeri Membengkak
Krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998 juga dipicu membengkaknya utang luar negeri oleh swasta yang tak terkendali.
Pada Maret 1998, utang luar negeri swasta Indonesia tercatat mencapai 138 miliar dolar AS. Sekitar 72,5 miliar dolar AS dari utang luar negeri tersebut merupakan utang jangka pendek yang jatuh tempo pada 1998.
Padahal di saat itu, cadangan devisa Indonesia hanya senilai 14.44 miliar dolar AS, sehingga tak cukup untuk membayar utang tersebut, apalagi beserta bunganya.
3. Krisis Kepercayaan
Kebijakan pemerintah dalam menangani krisis keuangan yang dinilai plin-plan menyebabkan kepercayaan masyarakat dan pasar mulai runtuh.