Hal itu menandai penurunan S&P 500 (SPX) keenam dalam tujuh kali penutupan perdagangan, setelah sempat mengalami reli pada Rabu (15/6/2022), karena The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin sesuai prediksi pasar.
Pengumuman kenaikan suku bunga oleh Swiss dan Inggris pada Kamis (16/6/2022) telah menyalakan kembali kekhawatiran bahwa upaya bank sentral untuk mengekang inflasi dapat menyebabkan pertumbuhan yang lebih lambat di seluruh dunia atau resesi global.
“Investor khawatir dengan seberapa besar kemungkinan resesi potensial dan akankah keuntungan perusahaan masuk sesuai perkiraan analis atau akankah itu diturunkan,” kata Tom Hainlin, ahli strategi investasi global di Ascent Private Wealth Group AS Bank Wealth Management. di Minneapolis.
Saham pertumbuhan terpukul keras dengan indeks pertumbuhan S&P (IGX) turun 3,75 persen sementara Nasdaq Composite mengalami penurunan kelima sebesar 4 persen atau lebih sejak awal Mei.
Harapan The Fed bisa merekayasa pendaratan ekonomi yang lemah memudar dan analis Wells Fargo sekarang melihat peluang resesi yang lebih besar dari 50 persen. Bank lain yang telah memperingatkan meningkatnya risiko resesi termasuk Deutsche Bank dan Morgan Stanley.