JAKARTA, iNews.id - Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana mengungkapkan, data aparatur sipil negara (ASN) baru di-update atau dimutakhirkan dua kali hingga saat ini. Dari update data itu, ditemukan banyak data palsu dan mistrius.
Update data pertama baru dilakukan pada 2002. Bahkan update data tersebut dilakukan secara manual.
“Itu dilakukan melalui pendataan ulang pegawai negeri sipil (PUPNS) dengan sistem yang masih manual. Diperlukan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar untuk melakukan PUPNS yang pertama tahun 2002,” kata dia, Senin (24/5/2021).
Bima menuturkan, dengan proses yang lama tersebut ditemukan data PNS banyak yang palsu.
“Proses yang lama itu tidak menghasilkan data yang sempurna. Masih banyak yang perlu dimutakhirkan, dilengkapi. Bahkan masih banyak data yang palsu,” ungkapnya.