JAKARTA, iNews.id - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memilih bank jangkar alias bank penyangga likuiditas di tengah pandemi Covid-19. Hal tersebut untuk menjaga sistem keuangan nasional.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso mengatakan, penetapan bank jangkar untuk mengatasi risiko likuiditas dan rasio kredit bermasalah (NPL) akibat wabah virus corona.
Dia mengatakan, bank-bank yang selama ini menjadi supplier di Pasar Uang Antar Bank (PUAB) mengalami kelebihan likuiditas setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan batas Giro Wajib Minimum (GWM).
"Begitu diturunkan GMW, bank yang paling menikmati adalah yang menjadi bank-bank supplier di PUAB," kata Wimboh, Senin (11/5/2020).
Dia mengatakan, bank-bank jangkar yang ditunjuk akan bertindak sebagai channeling bagi bank-bank lain yang mengalami kesulitan likuiditas akibat merestrukturisasi kredit nasabah. Dengan kata lain, kata dia, skema ini berkaitan erat dengan keringanan kredit.