Kaleidoskop 2021 Pajak: Diwarnai Pro-kontra, UU HPP Disahkan

Michelle Natalia
Jeanny Aipassa
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati (kanan) bersama perwakilan DPR menandatangani draf RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), yang disahkan menjadi UU HPP dalam Sidang Paripurna DPR, 7 Oktober 2021.

JAKARTA, iNews.id - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menandatangani Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) atau UU Pajak, pada 29 Oktober 2021. Sebelumnya, UU HPP telah disahkan dalam Sidang Paripurna DPR pada 7 Oktober 2021. 

Pembahasan UU HPP yang awalnya dikenal dengan nama RUU KUP (Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) itu, dapat dikatakan menjadi salah satu UU yang menjadi aorotan publik.

Pro dan kontra terjadi selama pembahasan RUU KUP di tingkat I, antara DPR dengan Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Hal itu, terutama dipicu rencana Kemenkeu menetapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk sembako, layanan pendidikan dan kesehatan yang diatur dalam RUU KUP. 

Padahal Kemenkeu bermaksud menetapkan PPN untuk sembako, layanan pendidikan dan kesehatan jenis tertentu atau premium, yang dinikmati kalangan masyarakat kelas atas. Misalnya, beras premium, kursus dengan biaya mahal, juga layanan kesehatan tertentu.

Namun maksud Kemenkeu tersebut menuai pro-kontra. Pemerintah dinilai tidak berpihak pada maayarakat yang sedang menghadapi kondisi sulit akibat danmpak pandemi, sehingga menerapkan pajak untuk kebutuhan pokok maupun layanan pendidikan. Ada pula yang berpendapat bukan waktu yang tepat untuk menerapkan PPN sembako, layanan pendidikan dan kesehatan. Berbagai kalangan turut memberi pendapatt baik dari akademikus, lembaga penelitian, hingga masyarakat umum.  

Editor : Jeanny Aipassa
Artikel Terkait
Nasional
1 hari lalu

Purbaya bakal Perbaiki Sistem Pengumpulan Pajak: Coretax Lagi Dibetulin, Sebentar Lagi

Nasional
2 hari lalu

Kejagung Sudah Periksa 40 Saksi Kasus Korupsi Pajak, Siapa Saja?

Nasional
3 hari lalu

Kasus Pajak Seret Bos Djarum, Kejagung Geledah 8 Lokasi Sita Mobil Mewah

Nasional
4 hari lalu

DJP Respons Fatwa MUI soal Kebutuhan Pokok-Rumah Tak Layak Kena Pajak: Kita Tabayyun

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal