JAKARTA, iNews.id - Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, Syahrul Yasin Limpo enggan menanggapi isu ekspor benih lobster. Kebijakan itu kembali menjadi polemik usai Edhy Prabowo tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Saya nggak jawab karena saya belum sampai kesana. Yang ada adalah semua harus sesuai aturan, tidak boleh keluar dari SOP, don't ever go against the law (jangan pernah melanggar hukum)," kata SYL di Jakarta, Senin (7/12/2020).
Hal itu disampaikan saat menanggapi adanya penyelundupan 40.000 benih lobster dari Batam ke Vietnam. Dia belum dapat mengomentari kebijakan yang bersifat teknis karena baru menjabat hitungan hari. Yang jelas, dia meminta pegawai Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerja secara jujur di lapangan.
"Semua ada aturannya, saya selama disini memimpin, semua ada target, semua ada SOP. Tidak boleh ada korupsi dan lain-lain," kata menteri pertanian itu.
Meski ditunjuk sebagai pejabat sementara, SYL memastikan kerja KKP terganggu. Semua kerja harus dituntaskan sesuai target.
"Semua proses harus sesuai dengan target yang ada. Keluar dari target itu menjadi persoalan karena target itu sudah disepakati dalam program dan terakhir tentu saja tidak boleh berkonotasi macam-macam. Kira-kira begitu," ucapnya.