“Benar (tanpa kontrak kerja). Jadi kerja di situ tanpa ada tanda tangan kontrak hanya tahap interview kerja. Karena di situ kekurangan orang jadi saya setiap bulan selalu lembur, itu kerja dari jam 6 sampai jam 12 malam karena kekurangan orang. Nggak ada uang tambahan,” ungkapnya.
Selain penganiayaan fisik, Dwi sering diperintah oleh George Sugama Halim melakukan pekerjaan tambahan di luar tanggung jawab utamanya, seperti mengantarkan makanan dan mengambil air untuk pelaku.
“Dia tuh suka nyuruh nganterin makanan, ngambilin air, kayak gitu. Memang setiap harinya pelaku ini berada di toko roti milik orang tuanya itu ya karena toko itu gabung sama rumah pribadi,” katanya.