Banyak isu yang diangkat dalam "Humba Dreams". Bukan cuma soal Martin yang bolak-balik mencari cara memproses rol film peninggalan ayahnya di tempat dengan fasilitas terbatas, jauh berbeda dari tempatnya kuliah di Jakarta.
Penonton juga diajak melihat permasalahan yang dialami masyarakat Sumba, persoalan yang dihadapi para buruh migran di sana.
Riri dan Mira melakukan riset ke beberapa lembaga swadaya masyarakat sebelum memutuskan untuk mengangkat permasalahan buruh migran. Banyak orang Sumba menjadi buruh migran dengan dokumen tidak lengkap karena menganut Marapu, agama yang tak diakui negara. Dokumen yang tak lengkap membuat mereka mudah dimanipulasi dan diselundupkan.
Penganut Marapu melakukan berbagai upacara keagamaan, termasuk tradisi upacara kematian yang melibatkan penyembelihan hewan. Hal-hal seperti ini juga bakal ditemui dalam "Humba Dreams". Penonton bisa mengintip secuplik aktivitas masyarakat di pulau yang beberapa tahun terakhir semakin populer jadi tujuan wisata.
Tak diputar di bioskop
Film yang memenangi CJ Entertainment Award di Asian Project Market (APM), Busan International Film Festival pertama kali diputar di layar lebar untuk World Premiere di Shanghai International Film Festival pada Juni 2019.