"Tak main-main, produk ini memberikan perlindungan proteksi untuk 11 jenis penyakit tropis. Selain HFMD dan cacar air, kami juga memberikan proteksi untuk penyakit chikungnya, malaria, zika, campak, rubela, difteri, hepatitis A, demam typoid, dan dbd,” kata Juliana.
Adapun manfaatnya dapat dirasakan tertanggung tanpa perlu rawat inap. Cukup melampirkan bukti terdiagnosa salah satu penyakit tropis dari rumah sakit, dan bukti tersebut sudah cukup untuk mengajukan klaim. Perlu diketahui, biaya medis di Tanah Air tercatat terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir.
Survei Global Medical Trends 2024 yang dirilis Willis Tower Watson menyebutkan, pada tahun ini terjadi kenaikan inflasi biaya medis yang cukup signifikan. Secara global angkanya mencapai 10,7 persen, meningkat signifikan dari tahun sebelumnya yang sebesar 7,4 persen.
Bagaimanapun juga, anak lebih rentan sakit dan cedera. Oleh karena itu, wajib bagi orang tua menyiapkan proteksi finansial untuk berjaga-jaga jika terjadi masalah kesehatan anak maupun keluarga yang seringkali datang mendadak dan tanpa diduga.
Senada dengan Juliana, Financial Planner, Susatyo Widodo menambahkan riset oleh Mercer Marsh Benefits (MMB) mengenai Health Trends 2024 melaporkan, tren peningkatan biaya kesehatan global diproyeksikan akan tumbuh hingga 11,6 persen dan Asia sebesar 11,4 persen. Sedangkan biaya kesehatan Indonesia diprediksi akan terus tumbuh hingga 13,0 persen, atau di atas proyeksi tren biaya kesehatan global dan Asia.
"Sebagai proteksi jangka panjang, asuransi dapat membantu seseorang merapikan tata kelola keuangannya, sekaligus menciptakan jaring pengaman menghadapi risiko di masa depan. Sangat meringankan biaya pengobatan dan secara tidak langsung dapat turut memelihara kesehatan fisik maupun kesehatan finansial keluarga," kata Susatyo Widodo.