Kenali Bahaya Tar pada Rokok, Risikonya Kanker hingga Kardiovaskular

Vien Dimyati
Mengenal bahaya tar rokok (Foto: Medical news today)

Syawqie menambahkan, produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, tidak menghasilkan TAR seperti pada rokok karena menerapkan sistem pemanasan dalam penggunaannya. Batang tembakau dipanaskan pada suhu maksimum 350 derajat Celcius sehingga hanya menghasilkan uap. Karena hasil penggunaan berupa uap, maka risiko yang dihasilkan jauh lebih rendah daripada rokok.

“Konsumen yang menggunakan produk tembakau alternatif hanya menghirup uap dan nikotin, tidak ada TAR, sehingga meminimalisasi tubuh terpapar senyawa kimia berbahaya. Namun yang perlu diingat, meski lebih rendah risiko, tapi produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko,” kata Syawqie. 

Bukti mengenai produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok sudah diungkap oleh sejumlah kajian ilmiah, baik dari dalam maupun luar negeri. Hal ini diperkuat dengan riset yang dilakukan oleh YPKP dengan judul “Pengurangan Bahaya Tembakau dan Studi Potensi Genotosik melalui Perhitungan Frekuensi Mikronukleus pada Apusan Sel Mukosa Bukal”.

Hasil penelitian menunjukkan, perokok aktif memiliki jumlah inti sel kecil dalam kategori tinggi sebanyak 145,1. Sedangkan, pengguna produk tembakau alternatif dan non-perokok masuk dalam kategori normal yang berkisar pada angka 76-85.

Jumlah inti sel kecil yang semakin banyak menunjukkan ketidakstabilan sel akibat paparan terhadap senyawa toksik yang merupakan indikator terjadinya kanker di rongga mulut. Hasil riset memperlihatkan, tidak terdapat perbedaan signifikan antara jumlah inti sel kecil pada pengguna produk tembakau alternatif dengan non-perokok dan dua kali lebih rendah daripada perokok aktif. 

Dengan bukti ilmiah tersebut, Syawqie menilai produk tembakau alternatif dapat menjadi solusi bagi perokok dewasa yang ingin beralih ke produk lebih rendah risiko. “Tantangan yang dihadapi perokok dewasa selama ini adalah mereka kesulitan untuk berhenti merokok secara langsung. Jadi produk ini bisa menjadi solusi alternatif yang sangat tepat bagi perokok dewasa,” kata Syawqie. 

Pada Februari lalu, Public Health England, badan eksekutif dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, menerbitkan laporan independen ketujuh yang merangkum bukti terbaru tentang produk tembakau alternatif. Pada 2020 lalu, sebanyak 27,2 persen orang menggunakan produk tembakau alternatif sebagai bantuan untuk berhenti merokok dalam kurun waktu 12 bulan, dibandingkan dengan 15,5 persen orang yang menggunakan terapi pengganti nikotin dan 4,4 persen yang menggunakan obat varenicline.

“Inggris telah memeroleh manfaat dari penggunaan produk tembakau alternatif dalam menurunkan angka perokoknya. Indonesia bisa mendapatkan manfaat serupa asalkan produk tembakau alternatif dijadikan strategi tambahan untuk mengurangi epidemi perilaku merokok dan membantu perokok dewasa berhenti merokok,” tutur Syawqie.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
25 hari lalu

Ingatkan Bahaya Rokok, Yayasan Kanker Indonesia: Jangan Percaya Opini! 

Health
25 hari lalu

Yayasan Kanker Indonesia Bantah Rokok Tak Sebabkan Kematian

Nasional
2 bulan lalu

Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Megapolitan
4 bulan lalu

KAI Tak Main-Main, Ketahuan Merokok di Kereta Bakal Diturunkan Tanpa Ampun!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal