JAKARTA, iNews.id - Palang Merah Indonesia (PMI) DKI Jakarta mengungkapkan kebutuhan stok darah 1.000 sampai 1.200 kantong per hari selama pandemi Covid-19 belum dapat terpenuhi. Ini menyebabkan wilayah Jakarta mengalami krisis stok darah.
“Unit donor darah PMI DKI Jakarta selama masa pandemi mengalami krisis stok darah. Sementara kebutuhan permintaan darah dari rumah sakit terus ada. Sebab, pasien dengan penyakit seperti thalassemia, kanker, hemofilia secara rutin membutuhkan transfusi darah. Selain itu, beberapa kondisi pasien lain sesegera mungkin memerlukan darah tambahan,” ujar Ketua PMI DKI Jakarta, Rustam Effendi dalam keterangan tertulis dilansir Jumat (3/12/2021).
Selama masa pandemi hampir 2 tahun terakhir, stok darah di Unit Donor Darah (UDD) menurun drastis, karena kegiatan donor darah yang biasanya diadakan sejumlah kantor, lembaga, dan instansi tidak dapat dilaksanakan. Ini terkait keharusan bekerja dari rumah (WFH) untuk menghindari penyebaran virus Covid- 19 yang lebih masif.
“Itu sebabnya kami fokus meningkatkan kembali kepedulian terhadap sesama melalui aksi donor darah, yang sebelumnya diadakan secara rutin di sejumlah kantor dan instansi,” kata Direktur PT Itama Ranoraya (IRRA) Tbk Dodi Nurzani, menanggapi krisis stok darah yang dialami PMI DKI Jakarta.
Dia menjelaskan, kegiatan kemanusiaan donor darah IRRA merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mendonor dan ketersediaan terjaga, sehingga dapat menekan angka kematian akibat kekurangan darah.