Ukuran efeknya mengejutkan para ilmuwan.
"Kami berasumsi bahwa penurunan pendapatan atau perubahan gaji yang sering mungkin tidak baik untuk kesehatan, mengingat ini dianggap sebagai peristiwa yang membuat stres. Tetapi kami terkejut dengan besarnya efek yang kami lihat, karena kami melihat populasi yang relatif muda," kata Tali Elfassy, asisten profesor epidemiologi di departemen ilmu kesehatan masyarakat University of Miami, dan salah satu rekan studi tersebut.
"Ini adalah ukuran efek yang kuat." Penurunan pendapatan tampaknya memiliki efek yang sangat nyata pada penyakit jantung dan kematian.
Orang yang mengalami lebih dari dua kali penurunan pendapatan selama periode penelitian memiliki risiko 2,5 kali lebih besar mengalami penyakit jantung, dan hampir dua kali lipat risiko kematian dibandingkan dengan orang yang pendapatannya lebih stabil.
Meski penelitian ini tidak dirancang untuk mengeksplorasi apa yang mendorong hubungan antara perubahan pendapatan dan peristiwa jantung, penelitian sebelumnya membangun hubungan yang kuat antara stres -yang dapat dipicu oleh perubahan pendapatan- dan efek buruk pada jantung.
Peristiwa stres dapat berkontribusi pada obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, serta tekanan darah tinggi. Penghasilan rendah juga dapat memainkan peran independen.