Peneliti Ungkap Cara Hentikan Kebiasaan Merokok secara Perlahan

Vien Dimyati
Hentikan kebiasaan merokok (Foto: Khou)

Menurutnya, potensi genotoksik merupakan berpotensi mengakibatkan terjadinya kerusakan genetika ditandai dengan perubahan sel. Hasil penelitian menunjukkan, jumlah inti sel kecil pengguna produk tembakau alternatif dan non-perokok masuk dalam kategori normal, yang berkisar pada angka 76-85.

Adapun jumlah inti sel kecil pengguna rokok aktif dalam kategori tinggi yakni sebanyak 145,1. Jumlah inti sel kecil yang semakin banyak menunjukkan ketidakstabilan sel akibat paparan terhadap senyawa toksik yang merupakan indikator terjadinya kanker di rongga mulut.

Dengan rendahnya potensi genotoksik dari produk tembakau alternatif, seperti rokok elektrik dan produk tembakau yang dipanaskan, Prof Syawqie mengatakan, produk tersebut layak menjadi pilihan alternatif bagi perokok dewasa untuk berhenti merokok secara bertahap.

“Angka perokok dewasa kita yang masih tinggi dikarenakan sampai saat ini pemerintah belum menyediakan solusi lain seperti produk tembakau alternatif. Pemerintah harus mulai mendorong produk ini karena perokok dewasa akan sangat kesulitan jika disuruh berhenti merokok secara langsung,” ujarnya. 

Selain itu, hasil temuan ini diperlukan penelitian lebih lanjut. 

Syawqie melanjutkan pemerintah bisa mengikuti jejak Inggris, Jepang, dan Selandia Baru yang sudah lebih dulu mendorong penggunaan produk tembakau alternatif untuk menekan jumlah perokok dewasa aktif. “Jika produk ini dianggap lebih berbahaya dari rokok, seharusnya negara-negara tersebut tidak mendayagunakannya dalam mengatasi epidemi kebiasaan merokok. Itu membuktikan produk tembakau alternatif dijadikan solusi untuk menyelesaikan permasalahan tersebut,” kata dia.

Kepercayaan negara-negara tersebut terhadap produk tembakau alternatif setelah mempertimbangkan sejumlah kajian ilmiah, salah satunya adalah riset yang dilakukan badan eksekutif dari Departemen Kesehatan dan Pelayanan Sosial di Inggris, Public Health England, yang berjudul “Evidence Review of E-Cigarettes and Heated Tobacco Product 2018” yang baru-baru ini kembali diperbaharui. Riset tersebut menyatakan, profil risiko produk tembakau alternatif 95% lebih rendah daripada rokok.

“Kajian ilmiah produk tembakau alternatif di Indonesia sampai saat ini masih minim sehingga belum berani untuk memanfaatkan produk ini dalam mengatasi epidemi merokok. Kajian ilmiah di dalam negeri harus diperbanyak agar memberikan informasi yang menyeluruh mengenai potensi dari produk tembakau alternatif,” tutur Syawqie.

Editor : Vien Dimyati
Artikel Terkait
Health
20 hari lalu

Ingatkan Bahaya Rokok, Yayasan Kanker Indonesia: Jangan Percaya Opini! 

Health
20 hari lalu

Yayasan Kanker Indonesia Bantah Rokok Tak Sebabkan Kematian

Nasional
25 hari lalu

Purbaya Ajak Produsen Rokok Ilegal Jadi Pemain Legal: Kalau Masih Gelap Kita Sikat

Nasional
1 bulan lalu

Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal