JAKARTA, iNews.id - Pandemi memaksa kita untuk beradaptasi dengan kondisi sosial yang baru yakni berkegiatan di rumah dan mengandalkan teknologi serta internet. Para orang tua terpaksa harus bekerja di rumah, begitu pun anak-anak akhirnya menjalani Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) atau secara online.
Dalam kurun waktu yang lama anak tidak bermain dan bertemu dengan teman-temannya. Pembatasan sosial juga mengharuskan setiap orang di rumah termasuk anak membuat kesehatan fisik dan mental rentan stres.
“Hiburan menjadi aspek penting, bermain salah satunya jadi selama pandemi jangan nggak boleh keluar, lalu nggak boleh bermain sama sekali padahal masa anak-anak adalah masa bermain, mengenali lewat banyak permainan,” ujar Fiona V Damanik, Psikolog dan Konseler Universitas Multimedia Nusantara saat webinar Literasi Media belum lama ini.
Fiona mengatakan orang tua harus memahami dulu kondisi pandemi yang memang tidak biasanya, sebagai kondisi sedang melawan keberadaan virus. Sehingga justru orang tua sebagai pembimbing anak perlu mengetahui dulu kondisi dirinya dan memastikan kestabilan emosi, kestabilan ekonomi, serta kesehatan yang menjadi kunci penting melindungi anak termasuk pengetahuannya akan teknologi yakni literasi digital.
Orang tua harus belajar literasi digital agar bisa jadi pembimbing anak. Orang tua perlu memahami aktivitas apa saja di internet yang mungkin akan berbahaya terhadap anak, dengan konsekuensi logisnya, untuk mengambil keputusan dan menyelesaikan masalah yang berhubungan dunia digital. Anak meski bisa lebih mudah menyerap teknologi, namun orang tua tetap harus terus belajar memahaminya juga.
“Dengan segala keterbatasan kita sebagai orang tua, warisan yang tak pernah habis adalah nilai yang tertanam, kebiasaan yang baik bagi anak perlu dibangun,” kata Fiona.