JAKARTA, iNews.id - Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah akupunktur. Teknik pengobatan tradisional asal Tiongkok ini sudah populer di kalangan masyarakat Indonesia sebagai alternatif pengobatan beberapa penyakit.
Akupunktur merupakan teknik pengobatan dengan menggunakan jarum tipis yang dimasukkan ke beberapa titik tertentu tubuh. Lokasi dan jumlah penempatan jarum pada terapi akupunktur bisa berbeda yang disesuaikan dengan kondisi kesehatan, tingkat keparahan, serta jenis penyakit.
Akupunktur merangsang titik-titik anatomi tertentu di sepanjang tubuh dengan menusuk kulit menggunakan jarum, panas, tekanan atau impuls energi listrik untuk merangsang titik-titik tersebut.
Namun, belum banyak yang mengetahui, akupunktur tidak hanya bisa dilakukan pada manusia saja, lho. Ternyata, hewan juga bisa diterapi akupunktur. Salah satunya, hewan peliharaan seperti kucing hingga anjing. Teknik akupunktur pada hewan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh seorang dokter hewan asal Surabaya, yakni drh Tatang Cahyono, pada 2007 silam.
Namun, akupunktur hewan sudah ada sejak ribuan tahun lalu di Tiongkok. "Akupunktur untuk hewan baru berkembang secara ilmu sekitar 50-60 tahun ini. Tapi awal mulanya sudah ada sejak ribuan tahun lalu. Titik-titiknya untuk hewan adalah ini cerita yang lebih menarik, proyeksi dari titik manusia. Jadi manusia titiknya di mana, diproyeksikan di hewan,” ujar dokter akupunktur hewan, drh Gustav Ananta Mueller, saat diwawancara di gedung iNews, Jakarta, Kamis (6/6/2024).