Dokter Roswin mengajak semua pihak bersatu untuk meningkatkan kesadaran tentang penyakit, tantangan sehari-hari yang dihadapi oleh pasien dengan penyakit radang usus, perlunya akses lebih baik untuk layanan IBD serta penelitian untuk menemukan pengobatan yang lebih baik dan dapat menyembuhkan. Hal ini karena IBD dapat menyerang siapa pun tanpa memandang usia.
Pada kesempatan yang sama RS Abdi Waluyo juga meluncurkan pelayanan IBD Center dengan visi memberikan pelayanan yang berfokus penegakan diagnosa cepat dan tepat serta terapi yang holistik.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Konsultan Gastroenterologi Hepatologi RS Abdi Waluyo, Prof Marcellus Simadibrata mengatakan, pada dasarnya, penyebab IBD belum diketahui jelas, namun dipastikan disebabkan oleh gangguan sistem kekebalan tubuh.
"Kesalahan pada diet dan tingkat stres berlebih juga bisa memicu terjadinya IBD. Faktor keturunan juga berperan dalam IBD meskipun angka penderitanya sangat sedikit," kata Prof Marcellus Simadibrata.
Dia menambahkan, dalam perkembangannya, IBD yang dibiarkan bisa memperparah kondisi pasien akibat komplikasi yang ditimbulkan. Pada UC, penderitanya bisa mengalami toxic megalocon (pembengkakan usus besar yang beracun), perforated colon (lubang pada usus besar), dehidrasi berat dan meningkatkan risiko kanker usus besar.