"Sampai masuk ke SD tanpa saya sadari saya jadi kurang percaya diri, banyak hal yang saya rasakan. Mulai dari ketakutan, ujung-ujungnya saya merasa sendiri, stres," ujar dia.
Saat dewasa, Audrey menyadari bahwa dirinya tidak boleh memiliki karakter seperti itu. Dia pun mencoba memberanikan diri untuk keluar dari zona ketakutannya, dan mulai belajar bersosialisasi.
Audrey lalu bergabung dengan Partai Perindo, sebagai bagian dari tujuannya untuk mengatasi perundungan yang masih sering terjadi di Indonesia. Merangkul mereka yang pernah menjadi korban, sehingga pihaknya menyediakan wadah untuk nantinya bisa menyelesaikan kasus tersebut.
Sebagai informasi, berdasarkan data Sistem Informasi Online, Perlindungan Perempuan dan Anak (SIMFONI PPA ) di tahun 2021 tercatat 594 kasus kekerasan terhadap anak yang terjadi di sekolah dengan jumlah korban sebanyak 717 orang.
Sedangkan berdasarkan data Asesmen Nasional di tahun 2021 sebanyak 24 persen siswa mengalami perundungan dalam satu tahun terakhir.