Waqaf Mu’anaqah/Muraqabah ditandai dengan titik tiga yang menyebar ke dua tempat dalam satu ayat. Cara membacanya adalah dengan berhenti di salah satu titik tiga tersebut dan melanjutkannya di titik tiga yang lainnya.
Contoh: QS. Al Baqarah: 2
ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ ھُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَ
Saat membaca ayat tersebut, seseorang bisa berhenti di kata ‘laa roiba’ atau ‘fiihi’.
Waqaf Jaiz ditandai dengan huruf jim (ج). Saat menjumpai tanda tersebut, seseorang bisa memilih untuk berhenti atau melanjutkan bacaannya sampai ayat berakhir.
Contoh: QS. Al Baqarah: 4
وَ الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ ھُمْ يُوْقِنُوْنَ
Jika memilih untuk berhenti, maka kata ‘min qoblika’ harus dibaca ‘min qoblik’. Namun jika memilih untuk dilanjutkan, kata tersebut tetap dibaca ‘min qoblika’ dan dilanjutkan membaca ‘wa bil akhiroti hum yuuqinuun’ tanpa berhenti.