JAKARTA, iNews.id - Dampak maksiat bukanlah perkara sepele dalam kehidupan seorang muslim. Banyak orang mengira bahwa dosa hanya akan berdampak di akhirat, padahal kenyataannya, maksiat membawa kerusakan yang nyata di dunia: menodai hati, menghalangi ilmu, menutup pintu rezeki, hingga merusak hubungan antarmanusia.
Ibnul Qayyim rahimahullah, dalam karya monumentalnya Ad-Daa’ wa Ad-Dawaa’, menjelaskan secara mendalam bagaimana dampak buruk maksiat bagaikan racun yang perlahan-lahan menghancurkan kualitas hidup manusia. Berikut penjelasan Ustaz Muhammad Abduh Tuasikal di laman Rumaysho tentang dampak maksiat:
Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:
فَمَا يَنْبَغِي أَنْ يُعْلَمَ، أَنَّ الذُّنُوبَ وَالْمَعَاصِيَ تَضُرُّ، وَلَا بُدَّ أَنَّ ضَرَرَهَا فِي الْقَلْبِ كَضَرَرِ السُّمُومِ فِي الْأَبْدَانِ عَلَى اخْتِلَافِ دَرَجَاتِهَا فِي الضَّرَرِ، وَهَلْ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ شَرٌّ وَدَاءٌ إِلَّا سَبَبُهُ الذُّنُوبُ وَالْمَعَاصِي، فَمَا الَّذِي أَخْرَجَ الْأَبَوَيْنِ مِنَ الْجَنَّةِ، دَارِ اللَّذَّةِ وَالنَّعِيمِ وَالْبَهْجَةِ وَالسُّرُورِ إِلَى دَارِ الْآلَامِ وَالْأَحْزَانِ وَالْمَصَائِبِ؟
Artinya, dosa dan maksiat pasti menimbulkan mudarat, sebagaimana racun yang merusak tubuh. Tidak ada keburukan di dunia dan akhirat kecuali sebab utamanya adalah dosa dan maksiat. Bukankah dosa yang menyebabkan Adam dan Hawa terusir dari surga ke dunia yang penuh penderitaan?
Dosa Kecil di Mata Manusia, Besar di Sisi Allah
وَقَالَ الْفُضَيْلُ بْنُ عِيَاضٍ: بِقَدْرِ مَا يَصْغَرُ الذَّنْبُ عِنْدَكَ يَعْظُمُ عِنْدَ اللَّهِ، وَبِقَدْرِ مَا يَعْظُمُ عِنْدَكَ يَصْغَرُ عِنْدَ اللَّهِ.
Fudhail bin Iyadh berkata, “Semakin kecil dosa menurut pandanganmu, semakin besar ia di sisi Allah. Semakin besar dosa itu terasa dalam hatimu, semakin kecil ia di sisi Allah.”
Titik Hitam di Hati
وَقَالَ حُذَيْفَةُ: إِذَا أَذْنَبَ الْعَبْدُ ذَنْبًا نُكِتَ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ حَتَّى يَصِيرَ قَلْبُهُ كَالشَّاةِ الرَّيْدَاءِ.
Hudzaifah berkata, ketika seorang hamba berbuat dosa, akan muncul titik hitam di hatinya. Jika terus-menerus berdosa, hatinya akan menjadi gelap dan terbalik dari fitrahnya.
Dampak maksiat yang pertama adalah menghalangi masuknya ilmu. Ibnul Qayyim berkata:
حِرْمَانُ الْعِلْمِ، فَإِنَّ الْعِلْمَ نُورٌ يَقْذِفُهُ اللَّهُ فِي الْقَلْبِ، وَالْمَعْصِيَةُ تُطْفِئُ ذَلِكَ النُّورَ.
Ilmu adalah cahaya yang Allah masukkan ke dalam hati, sedangkan maksiat memadamkan cahaya tersebut. Imam Syafi’i pernah berkata dalam syairnya:
شَكَوْتُ إِلَى وَكِيعٍ سُوءَ حِفْظِي … فَأَرْشَدَنِي إِلَى تَرْكِ الْمَعَاصِي
وَقَالَ اعْلَمْ بِأَنَّ الْعِلْمَ فَضْلٌ … وَفَضْلُ اللَّهِ لَا يُؤْتَاهُ عَاصِي
“Aku mengadu kepada Waki’ tentang buruknya hafalanku, dia menasihatiku agar aku tinggalkan kemaksiatan. Ia berkata: Ketahuilah, sesungguhnya ilmu itu karunia, dan karunia Allah tidak akan diberikan pada orang yang bermaksiat.”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيبُهُ
“Sungguh, seorang hamba akan terhalang dari rezeki karena dosa yang diperbuatnya.”
Ibnul Qayyim menegaskan:
وَكَمَا أَنَّ تَقْوَى اللَّهِ مَجْلَبَةٌ لِلرِّزْقِ فَتَرْكُ التَّقْوَى مَجْلَبَةٌ لِلْفَقْرِ، فَمَا اسْتُجْلِبَ رِزْقُ اللَّهِ بِمِثْلِ تَرْكِ الْمَعَاصِ
Takwa membuka pintu rezeki, sedangkan maksiat justru menutupnya dan mendatangkan kefakiran.
Ibnul Qayyim berkata:
وَحْشَةٌ يَجِدُهَا الْعَاصِي فِي قَلْبِهِ بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ لَا تُوَازِنُهَا وَلَا تُقَارِنُهَا لَذَّةٌ أَصْلًا...
Pelaku maksiat akan merasakan kehampaan dan kesepian dalam hatinya, yang tidak bisa dihilangkan oleh kenikmatan dunia mana pun.
الْوَحْشَةُ الَّتِي تَحْصُلُ لَهُ بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ، وَلَاسِيَّمَا أَهْلُ الْخَيْرِ...
Dosa membuat pelakunya merasa asing dan jauh dari orang-orang baik. Bahkan, keterasingan ini bisa menjalar ke keluarga dan dirinya sendiri.
Sebagian salaf berkata:
إِنِّي لَأَعْصِي اللَّهَ فَأَرَى ذَلِكَ فِي خُلُقِ دَابَّتِي، وَامْرَأَتِي.
“Aku mendapati bahwa ketika aku bermaksiat kepada Allah, dampaknya terlihat pada akhlak hewan tungganganku dan perilaku istriku.”
تَعْسِيرُ أُمُورِهِ عَلَيْهِ، فَلَا يَتَوَجَّهُ لِأَمْرٍ إِلَّا يَجِدُهُ مُغْلَقًا دُونَهُ أَوْ مُتَعَسِّرًا عَلَيْهِ...
Segala urusan terasa sulit dan buntu bagi pelaku maksiat. Sebaliknya, orang bertakwa akan dimudahkan Allah dalam segala urusan.