JAKARTA, iNews.id - Contoh hadits qauliyah patut diketahui setiap muslim sebagai pedoman dalam kehidupan sehari-hari.
Hadits biasa juga dimaknai dengan Sunnah, Selain Al-Quran, pedoman utama bagi umat Islam adalah Sunah Nabi. Mengikuti Sunah Nabi merupakan bukti kecintaan kepada Allah. Hal itu disebutkan dalam Al Quran, Surat Ali imran ayat 31.
قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS. Ali Imran: 31).
Mengikuti Sunah Nabi akan menghindarkan umat dari kesesatan dan bid’ah, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah Saw:
“Aku tinggalkan dua perkara untukmu sekalian, dan kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, selama kalian selalu berpegang teguh kepada keduanya, yaitu kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya". (HR. Muslim).
Dilansir dari Buku Quran Hadis Kelas VII MTs, Hadits berasal dari kata hadatsa yang berarti baru peristiwa, muda, perkataan, cerita.
Adapun menurut istilah Hadits adalah segala sikap, perkataan, perbuatan dan penetapan/ persetujuan (taqrir) Rasulullah SAW.
Secara harfiyah hadis berarti jalan hidup yang dibiasakan, berita, perkataan yang dihafalkan disebarluaskan dan ditradisikan para sahabat, tabi'i dan para ulama.
Hadis dibedakan menjadi dua bagian yakni hadis qauliyah, hadis fi'liyah, dan hadis taqririyah.
Hadis qauliyah yaitu segala bentuk perkataan atau ucapan yang disandarkan kepada Nabi SAW, maksudnya adalah hadist ini berupa perkataan Nabi SAW yang berisi berbagai macan tuntutan, petunjuk syari’at, peristiwa atau kisah, baik berkaitan dengan akidah, syari’at maupun akhlaq.
Hadis Fi'liyah yakni perbuatan-perbuatan Nabi SAW yang sampai kepada umatnya melalui penukilan sahabat. Sedangkan Hadis Taqririyah yakni keadaan Nabi SAW yang mendiamkan, tidak berkomentar dan tidak menyanggah serta menyetujui apa yang dilakukan oleh para sahabatnya.
Ada banyak hadits Qauliyah yang disabdakan Nabi SAW berkaitan dengan akhlak, ibadah, syariat dan akidah. Berikut beberapa hadits qauliyah dilansir iNews.id dari laman annajah.
1. Hadits Qauliyah tentang Akhlak
، عَنِ الْحَسَنِ بْنُ عَلِيٍّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ اللَّهَ لَيُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الثَّوَابِ عَلَى حُسْنِ الْخُلُقِ، كَمَا يُعْطِي الْمُجَاهِدَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، يَغْدُو عَلَيْهِ الْأَجْرُ وَيَرُوحُ”
Artinya: Dari Al-Hasan ibnu Ali yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: Sesungguhnya Allah benar-benar memberi seorang hamba pahala berkat kebaikan akhlaknya, sebagaimana Dia memberi pahala kepada seorang mujahid di jalan Allah; pahala berlimpahan baginya di setiap pagi dan petang.
Makna dari hadits ini yaitu Allah SWT akan memberikan pahala bagi setiap hamba-Nya yang sering berbuat kebaikan atau memiliki akhlak baik.