Rasulullah dilahirkan pada hari Senin tanggal 12 Rabi’ul Awwal Tahun fiil (gajah). Dilahirkan dalam keadaan bercelak, memakai wewangian, telah terpotong tali pusarnya, telah berkhitan dan diantara dua pundaknya terdapat khatamun nubuwwah (stempel kenabian).
Dilahirkan dalam keadaan berlutut dan mengangkat kepalanya ke langit, karena langit adalah tempat turunnya rahmat dan kiblat berdo’a. Pada hari kelahirannya, api sesembahan kaum Majusi padam, padahal belum pernah padam selama seribu tahun, danau sawah mengering, dan singgasana raja Persia goncang sehingga 15 balkonnya berguguran.
Ketika sang ibu melahirkannya, beliau melihat pada bayinya cahaya yang menyinari istana Bushra di Syam, sehingga beliau melihat leher-leher unta yang ada di sana.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah
Tidak seperti umumnya perempuan ketika melahirkan, sayyidah Aminah sama sekali tidak merasakan rasa sakit pada saat melahirkan Rasulullah. Beliau hanya mengeluarkan keringat yang sangat wangi bak minyak misk.
Kelahiran Rasulullah adalah nikmat yang teragung yang Allah anugerahkan kepada umat manusia, karena dengan sebab beliau manusia dapat memeluk agama Islam yang merupakan satu-satunya agama yang benar dan diridloi oleh Allah. Seseorang yang mati dalam keadaan mukmin muslim maka dia akan masuk ke dalam surga.
Perayaan maulid nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang dilakukan oleh seluruh umat Islam di seluruh belahan dunia adalah salah satu bentuk rasa syukur kita kepada Allah ta’ala, atas anugrah kelahiran sang penyelamat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, sekaligus bentuk rasa cinta kita kepada beliau. Perayaan maulid nabi juga merupakan moment untuk mengingatkan kembali ingatan kita akan sejarah panjang perjuangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam menyelamatkan manusia dari kebodohan kekufuran menuju terangnya cahaya keimanan, dan dari keterbelakangan menuju kemajuan dalam berbagai aspek kehidupan.