Imam Syafi’i rahimahullah bahkan mengaitkan kebahagiaan dunia dan akhirat dengan ilmu. Beliau rahimahullah berkata,
مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ
“Barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) dunia, maka hendaknya dengan ilmu. Dan barangsiapa yang menginginkan (kebahagiaan) akhirat, maka hendaknya dengan ilmu.” (Manaqib Asy Syafi’i, 2: 139)
Ma’asyiral Muslimin yang berbahagia,
Ketahuilah, bahwa menuntut ilmu lebih didahulukan dan lebih diutamakan daripada amalan-amalan sunah yang lain. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
إن مقام أحدكم في سبيل الله أفضل من صلاته في بيته سبعين عاما
“Sesungguhnya berdirinya salah seorang dari kalian di jalan Allah (medan jihad) lebih utama daripada salat (sunah) di rumahnya selama 70 tahun.” (HR. Tirimidzi no. 1650)