Menuntut ilmu merupakan salah satu bentuk jihad di jalan Allah yang paling mulia. Karena hanya dengan ilmulah, agama ini tegak dan tersebar di muka bumi. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ خَرَجَ فِي طَلَبِ العِلْمِ كَانَ فِي سَبِيْلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ
“Barang siapa yang keluar dalam rangka untuk mencari ilmu, maka ia berada di jalan Allah hingga ia pulang.” (Hadis hasan ghariib, diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi no. 2647 dan Al-Bazzar no. 6520)
Menuntut ilmu adalah tanda Allah Ta’ala menginginkan kebaikan untuk diri kita. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa yang Allah kehendaki kebaikan padanya, niscaya Allah akan jadikan ia paham dalam agama.” (HR. Bukhari no. 3116 dan Muslim no. 1037)
Sebaliknya, saat seseorang bermalas-malasan di dalam mempelajari ilmu syar’i, bahkan meremehkannya, maka ia harus waspada, bisa jadi ini pertanda Allah Ta’ala tidak menginginkan kebaikan untuk dirinya. Hendaknya ia segera bertobat dan menyibukkan diri kembali di dalam belajar dan menuntut ilmu, sehingga nantinya Allah Ta’ala bukakan kembali pintu-pintu kebaikan untuk dirinya.