Contoh Teks Khutbah Jumat Bulan Safar Terbaru yang Penuh Hikmah

Kastolani Marzuki
Ilustrasi contoh teks khutbah Jumat bulan Safar terbaru. (Foto: Freepik)

Selama kurun waktu tiga tahun embargo itu berlangsung hampir tak ada lagi di antara kaum Muslimin yang dapat dikategorikan sebagai orang kaya, karena usahausaha mereka macet total, dan harta yang mereka miliki digunakan untuk berbagi dengan yang lainnya untuk sekedar menyambung kehidupan. Mau tidak mau mereka terpaksa saling mendekat untuk bisa saling menguatkan.

Akses keluar mereka pun dibatasi dengan hanya satu pintu keluar yang dengan mudah dapat dipantau efektivitas embargo itu. Ummu Jamil, isteri Abu Lahab, memiliki pekerjaan baru, menanam ranjau berupa duri padang pasir yang panjang dan tajam di sekitar akses satu-satunya umat Islam. Hampir setiap hari ada saja di antara kaum Muslimin yang terkena ranjau itu.

Saat-saat seperti itu, Ummu Jamil kegirangan bahagia di atas penderitaan orang lain. Pantas apabila Al-Qur’an mengabadikan sebagai wanita yang akan menggunakan ‘perhiasan’ berupa kalung dari api nanti di akhirat. (Wa’mratuhu hammalatal hatab, fi jidiha hablum min masad, QS. Al-Lahab/111: 4-5).

Dalam situasi yang berkepanjangan itu dan dampak buruk yang ditimbulkan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupaya ke Thaif (daerah subur sejak dulu hingga saat ini) untuk mencari bantuan ekonomi.

Akan tetapi, harapan beliau pupus ketika ia diusir dari kota itu, dianggap orang sinting bahkan dilempari batu-batu gurun dari pemuda-pemuda setempat hingga betisnya berdarah-darah. Di luar pintu kota beliau duduk berteduh sambil membersihkan luka-lukanya di bawah naungan hamparan perkebunan anggur.

Di tengah-tengah keheningan berbaur kesedihan sekonyong-konyong malaikat Jibril datang menghampiri: “Tuhanmu tidak tidur, Ia menyaksikan semua peristiwa. Angkat kedua tanganmu dan berdoalah agar semua orang yang memperlakukan engkau tidak manusiawi ditimpakan azab!” Ibarat kata, ucapan Jibril belum sampai titik, langsung disambut dengan ujaran: “Jangan, jangan, ….. Allahummahdi qaumi, fainnahum la ya’lamun (Ya Allah berilah petunjuk kaumku, mereka melakukan hal itu hanya karena tidak tahu kebenaran yang saya sampaikan)”.

Ma’asyiral Muslimin, rahimakumullah.

Sesampai Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam pada hari Jumat (hari pertama disyariatkannya Shalat Jumat) di Madinah, beliau mempersaudarakan semua orang, mulai dari kaum Muhajirin (pendatang) dengan kaum Anshar (pribumi) dan semua unsurunsur penduduk yang sudah ada terlebih dahulu di sana, tanpa mempersoalkan latar belakang agama mereka.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Muslim
13 hari lalu

Contoh Teks Khutbah Jumat 7 November 2025 Singkat Paling Bagus, Lengkap Doa Penutup

Muslim
20 hari lalu

Contoh Teks Khutbah Jumat 31 Oktober 2025 tentang Kematian Bikin Menangis

Muslim
27 hari lalu

Contoh Teks Khutbah Jumat 24 Oktober 2025 / Jumadil Awal 1447 H Singkat Penuh Hikmah

Muslim
1 bulan lalu

Contoh Teks Khutbah Jumat 17 Oktober 2025 Bikin Merinding Singkat

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal