JAKARTA, iNews.id - Hukum Bacaan Allah atau lam jalalah dalam Ilmu Tajwid ada dua yakni tafkhim dan tarqiq. Lam Jalalah dalam ilmu tajwid adalah huruf lam yang terdapat pada kata Allah SWT. Membaca lam jalalah ada aturannya.
Sebagai seorang muslim tentu sering membaca dan menyebut nama Allah baik dalam obrolan sehari-hari maupun dalam dzikir dan ibadah shalat.
Berikut dua hukum bacaan Allah atau lam jalalah dalam ilmu tajwid sebagai berikut:
1. Allah Dibaca Tebal (Lam jalalah tafkhim)
Cara ini dilakukan apabila lafadz Allah berada di awal kalimat, setelah harakat fathah, atau setelah harakat damah.
Contoh hukum bacaan lafadz Allah tafkhim:
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُۗ
Lam jalalah berada di awal kalimat setelah harkat fathah dibaca tafkhim. Cara membacanya: Allahu laailaaha illa huwal khayyul qayyum. Terdapat dalam Surat Ali Imran ayat 2.
وَاللّٰهُ عَزِيْزٌ ذُو انْتِقَامٍۗ
Dibaca: Wallahu 'azizun dzungtiqoom. Surat Ali Imran ayat 4.
فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ
Lam jalaln berada di tengah setelah huruf dhommah dibaca tebal. Cara membacanya: Fazaadahumullahu maradha. Terdapat dalam Surat Al baqarah ayat 10.