Peristiwa 14 Februari, Hari Lahir Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari

Kastolani Marzuki
Pendiri Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari yang lahir 14 Februari 1871. (Foto: @nahdlatululama)

Konon dia berpuasa selama tiga tahun berturut-turut. Puasa tersebut diniatkan untuk sebuah kebaikan. Puasa pada tahun pertama diniatkan untuk diri sendiri. Puasa pada tahun kedua diniatkan untuck anak dan cucunya. Puasa pada tahun ketiga diperuntukkan bagi para santrinya agar mereka senantian dilindungi Allah dan sukses dalam menjalani hidup.

Ketika lahir, Kiai Hasyim sudah diramal oleh dukun anak akan menjadi seorang tokoh yang berpengaruh. Kiai Hasyim Asy’ari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya Kiai Asy;ari asal Demak, seorang santri brilian di pesantren Kiai usman. Ibunya Nyai Halimah putri Kiai Usman. Sang ibu merupakan putri pertama dari lima bersaduara.

Dari pernikahan Kiai Asy’ari dan Nyai Halimah, lahirnya KH Hasyim Asy’ari. Dia mempunyai 10 saudara yaitu, Nafi’ah, Ahmad Saleh, Radiah, Hasan, Anis, Fathanah, Maimunah, Maksum, Nahrawi, dan Adnan.

KH Hasyim Asyari mempunyai nasab keturunan yang istimewa. Dari garis keturunan ayah, mempunyai pertalian darah dengan Maulana Ishaq hingga Imam Ja’far Shadiq bin Muhammad Baqir. Dari garis Ibu, mempunyai pertalian darah dengan Raja Brawijaya VI (Lembu peteng) yang mempunyai anak Jaka Tingkir atau Karebet. Jaka Tingkir adalah Raja Pajang pertama bergelar Sultan Pajang atau Pangeran Adiwijaya.

Karakter keulamaan yang melekat pada sosok Kiai Hasyim Asy’ari bermula dari pendidukan orang tua dan kakeknya yang dikenal sebagai ulama.

Kiai Hasyim diasuh kakeknya hingga usia enam tahun, Sejak kecil, dia ditempa pendidikan agama dan lingkungan pesantren. Kecerdasannya mulai terlihat saat berusia 13 tahun. Kiai hasyim muda dipercaya mengajar para santri di Pesantren Keras dan diangap sudah mempunyai kpasitas keilmuan.

Di lingkungan pesantren, mereka yang dikarunia kecerdasan luar biasa dikenal dengan sososk yang mempunyai ilmu laduni yaitu kecerdasan yang diberikan Allah SWT kepada hamba pilihan-Nya.

Meski sudah dipercaya mengajar para santri, Kiai Hasyim muda tak berhenti mengarungi lautan ilmu. Pada usia 15 tahun, Kiai Hasyim mengembara ilmu di pesantren lain mulai jadi sntri di Pesantren Wonorejo, Jombang, Pesantren Wonokoyo Probolinggo dan pesantren Langitan, Tuban. Setelah itu, melanjutkan ilmu agama di Pesantren Kademanngan, Bangkalan, Madura. Pesantren ini menjadi pesantren terkenal di kalangan Muslim tradisional karena sosok pendirinya yakni Kiai Cholil bin Abdul Latif yang dikenal dengan KH Cholil Bangkalan.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
1 tahun lalu

Mengenang KH Hasyim Asy'ari, Ulama Pendiri NU yang Pernah Menolak Jadi Presiden

Nasional
2 tahun lalu

Jelang Pencoblosan 14 Februari, Ini Jadwal Pemilu 2024 dan Jam Buka-Tutup TPS

Nasional
2 tahun lalu

Warga Akan Terima Surat Undangan Pencoblosan H-3, KPPS Bagikan Langsung

Nasional
2 tahun lalu

KPU Imbau Jemaah Umrah Indonesia Pulang sebelum 13 Februari 2024

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal