JAKARTA, iNews.id - Kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Jumlah warga yang terpapar Covid-19 pun telah mencapai angka 2 juta orang lebih dan ribuan orang meninggal dunia. Lantas, bagaimana sikap Muslim terhadap wabah Covid-19?
Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat Lc MA mengatakan, wabah Covid-19 merupakan fenomena unik yang terjadi di masa sekarang. Berbeda dengan pandemi lainnya, pandemi ini terjadi secara cepat menyebar ke seluruh penjuru muka bumi tanpa bisa dihindari.
Dampaknya adalah lockdown yang diberlakukan oleh berbagai negara. Sebenarnya lockdown ini bukan dampak, namun langkah yang diambil untuk menghindarkan diri dari penyebaran wabah.
Langkah ini dianggap yang paling mungkin untuk dilakukan, selama belum ditemukan vaksin yang bisa menangkal orang ketularan virus ganas ini. Namun lock-down itu kemudian menimbulkan banyak efek samping.
Orang-orang dilarang untuk berkumpul dalam jumlah yang banyak, sehingga kegiatan peribadatan di masjid dan berbagai majelis taklim terpaksa dihentikan.
Shalat berjamaah di masjid termasuk yang kena dampaknya juga, bahkan termasuk juga shalat Jumat yang hukumnya wajib.
Terkait kondisi itu, ada beberapa sikap bijaksana dan baik yang harus diambil tiap muslim dalam menghadapi wabah Covid-19 sebagai berikut:
1. Berprasangka Baik Kepada Allah
Yang pertama kali sebagai seorang muslim tetap harus berprasangka baik kepada Allah SWT, khususnya ketika sedang menghadapi bala’ dan bencana.
إِذْ جَاءُوكُمْ مِنْ فَوْقِكُمْ وَمِنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَإِذْ زَاغَتِ الْأَبْصَارُ وَبَلَغَتِ الْقُلُوبُ الْحَنَاجِرَ وَتَظُنُّونَ بِاللَّهِ الظُّنُونَا
(Yaitu) ketika mereka datang kepadamu dari atas dan dari bawahmu, dan ketika tidak tetap lagi penglihatan(mu) dan hatimu naik menyesak sampai ke tenggorokan dan kamu menyangka terhadap Allah dengan bermacam-macam purbasangka. (QS. Al-Ahzab : 10).